Buka Rakernas 2021, Menag Yaqut: Kemenag Layani Seluruh Agama

MONITORDAY.COM - Menteri Agama (Menag) Yaqut Cholil Qoumas membuka acara Rapat Kerja Nasional (Rakernas) 2021 yang akan digelar secara luring dan daring, mulai Senin-Rabu (5 - 7 April 2021).
Acara yang mengangkat tema "Percepatan Transformasi Layanan Publik" ini, diikuti 705 jajaran Kemenag, Pejabat Eselon I Pusat hingga Kepala Kankemenag Kota/Kabupaten.
Dalam kesempatan itu, Menag Yaqut menyatakan bahwa yang penting harus diperhatikan saat ini adalah mind set bahwa Kementerian Agama harus melayani seluruh agama di Indonesia, tidak hanya satu agama tertentu saja.
“Kementerian Agama harus menjadi kementerian yang melayani seluruh agama, bukan hanya Islam saja. Mind set ini harus dimiliki seluruh jajaran Kemenag,” tegas Menag Yaqut, Senin (5/4/2021).
Menurut Maneg, Hal tersebut sebagai perwujudan dari mandatori yang dititipkan kepada Kemenag, yakni moderasi beragama dan kedua, perbaikan tata kelola organisas.
Penguatan moderasi beragama, menurut Menag, tidak hanya menjadi pekerjaan rumah Kementerian Agama, tapi seluruh bangsa Indonesia. Menurut Menag, saat ini ada sebagian warga bangsa yang terjebak dalam dua titik ekstrem, kiri dan kanan, liberal dan konservatif.
“Dua titik ini ingin kita satukan dalam ruang yang bernama moderasi beragama. Ini adalah sebuah ikhtiar untuk menjadikan pemahaman dan perilaku keberagamaan kita berada di tengah-tengah. Jadi tidak ekstrem kiri dan tidak kanan, tidak liberal dan tidak konservatif,” imbuhnya.
Hal kedua yang menjadi mandatori, lanjut Menag, adalah perbaikan tata kelola organisasi. Menag ingin pelayanan publik di Kementerian Agama dapat beradaptasi dengan perkembangan zaman, termasuk perkembangan teknologi.
Menag mengaku masih mendapat masukan dari masyarakat terkait layanan Kemenag yang panjang dan berbelit. Gus Menteri meminta jalur layanan itu bisa dipotong agar lebih ringkas dan cepat.
“Kita sekarang tidak bisa lagi memberikan pelayanan dengan cara lama, hadir fisik, tapi melakukan perubahan secara digital,” tegasnya.
Untuk mewujudkan percepatan transformasi publik, Gus Menteri menyampaikan bahwa saat ini tengah disiapkan Situation Room dan Super Apps.
Situation Room digunakan untuk memantau perkembangan dan pergerakan dinamika masyarakat, baik sosial, politik, maupun keagamaan agar Kemenag bisa memberikan respons secara cepat atas apa yang terjadi di masyarakat. Adapun Super Apps disiapkan untuk menjadi jembatan dari semua aplikasi layanan yang ada di Kementerian Agama.
“Saya membayangkan, masyarakat yang membutuhkan pelayanan tidak perlu lari dari satu meja ke meja lain. Meski sudah ada Pelayanan Terpadu Satu Pintu (PTSP), ini secara kualitas harus ditingkatkan,” demikian kata Menag Yaqut.