Polisi Didesak Segera Tangkap Andi Arief dan Tengku Zulkarnain
Indonesia Police Watch (IPW) sesalkan sikap polisi dalam menangani kasus Hoaks Surat Suara 7 Kontainer Yang Sudah Dicoblos. Hal ini karena pihak kepolisian lebih cepat menangkap tersangka dari masyarkat biasa namun tidak gerak cepat dalam menangkap elit yang jadi tersangka penyebar hoaks.

MONITORDAY.COM - Indonesia Police Watch (IPW) sesalkan sikap polisi dalam menangani kasus Hoaks Surat Suara 7 Kontainer Yang Sudah Dicoblos. Hal ini karena pihak kepolisian lebih cepat menangkap tersangka dari masyarkat biasa namun tidak gerak cepat dalam menangkap elit yang jadi tersangka penyebar hoaks.
"IPW mempertanyakan sikap polisi, kenapa begitu cepat menangkap HY di Bogor dan LS di Balikpapan. Sementara tokoh partai Andi Arif dan tokoh organisasi keagamaan Tengku Zulkarnain belum ada tanda tanda akan diproses hukum," kata Ketua Presidium IPW, Netaa S Pane, dalam keterangan tertulis, Sabtu (5/1).
"Seharusnya kedua tokoh itu juga segera ditangkap, sama seperti polisi menangkap HY dan LS. Sebab peran antara HY dan LS sama dengan peran Arif dan Zulkarnaen, yakni sama sama menerima konten hoax dan kemudian menyebarkannya," sambungnya.
IPW berharap, Polri harus berada di depan untuk memerangi "perang hoaks" di negeri ini. Siapa pun yang terlibat harus segera ditangkap, diperiksa, dan kasusnya dituntaskan di pengadilan.
"Apakah tersangkanya wong cilik maupun wong gede harus diproses hukum agar tidak ada diskriminasi dan orang orang gede tidak latah menjadi penyebar hoax," ucap Neta.
IPW mendesak polisi agar tidak bersikap diskriminasi. Menurut Neta, Polisi harus mampu menjaga dan menegakkan kehormatan upaya penegakan hukum di negeri ini.
"Sebab polisi adalah hulu dari terciptanya rasa keadilan masyarakat, jika hulu keadilan tsb tidak terawat dan malah kerap bersikap diskriminatif serta takut pada wong gede, bagaimana rasa keadilan dlm kehidupan berbangsa bisa tercipta," ungkapnya.
Terlebih, lanjut Neta, menjelang Pilpres 2019, jajaran kepolisian harus berani bersikap tegas terhadap semua pelaku hoax, baik wong cilik maupun wong gede. Jika polisi tidak berani bersikap tegas kegaduhan akan muncul di masyarakat, terutama pasca penghitungan hasil pilpres 2019.
"Pihak pihak yang kalah bisa saja melontarkan hoax bahwa ada kecurangan dalam pilpres. Logika yang dipakai bukan mustahil adalah kasus hoax 7 Kontainer surat suara yang sudah dicoblos. Masyarakat akan menjadi bingung dan potensi kekacauan akan terjadi," tuturnya.
"Polisi harus berani bersikap tegas untuk mengantisipasi dan melakukan deteksi dini terhadap manuver pihak pihak tertentu di Pilpres 2019 maupun pasca pilpres. Sikap tegas polisi untuk menindak semua penyebar hoax sangat diperlukan agar Pilpres 2019 menjadi sebuah kegembiraan politik yang aman dan damai bagi bangsa Indonesia," pungkas Neta.