Polisi Ancam Bubarkan Diskusi soal Khilafah di Masjid Az-Zikra Bogor

Polres Bogor tidak memberikan izin penyelenggaraan diskusi tentang 'Syiar dan Silaturahim Kekhalifahan Islam se-Dunia 1440 H'. Polisi menganggap diskusi tersebut bertujuan mengganti sistem pemerintahan Indonesia menjadi khilafah.

Polisi Ancam Bubarkan Diskusi soal Khilafah di Masjid Az-Zikra Bogor
Kapolres Bogor AKBP Andi Moch Dicky/Net

MONITORDAY.COM - Polres Bogor tidak memberikan izin penyelenggaraan diskusi tentang 'Syiar dan Silaturahim Kekhalifahan Islam se-Dunia 1440 H'. Polisi menganggap diskusi tersebut bertujuan mengganti sistem pemerintahan Indonesia menjadi khilafah.

"Dari hasil pengecekan dan penyelidikan polisi, kegiatan yang akan dilaksanakan tersebut sangat berkaitan erat dengan khilafah untuk mengganti sistem pemerintahan NKRI dari Pancasila, demokrasi menjadi khilafah," kata Kapolres Bogor AKBP Andi Moch Dicky dalam keterangan tertulis, Selasa (13/11/2018).

Diskusi bertema 'Titik Awal Kebangkitan Islam' ini, kata Dicky, rencananya digelar di Masjid Az-Zikra, Kabupaten Bogor, pada 17 November 2018 pukul 09.00-11.00 WIB. Dicky menerangkan pihaknya juga sudah berkoordinasi dengan pengelola Az-Zikra. Pengelola Masjid Az-Zikra, sambung Dicky, juga tidak akan memfasilitasi digelarnya diskusi tersebut.

"Polres Bogor juga sudah berkoordinasi dengan pihak pemilik tempat, yaitu Az-Zikra, bahwa pihak Az-Zikra juga tidak akan memfasilitasi tempat tersebut sebagai lokasi acara karena acara tersebut tidak mendapatkan izin dari kepolisian," ujar Dicky.

Dicky memastikan pihaknya akan memantau satu hari sebelum diskusi tersebut dijadwalkan untuk digelar. Dia menegaskan polisi akan menghentikan secara paksa apabila diskusi tersebut tetap dilaksanakan.

"Kami mengimbau kepada pihak yang masih menyebarkan undangan tersebut bahwa tidak perlu hadir ke acara tersebut karena acara tersebut tidak memiliki izin," tegas Dicky.

"Apabila tetap dilaksanakan akan kami bubarkan. Dan pada hari H-1 dan H-nya akan kami laksanakan penjagaan untuk mencegah terjadinya konflik karena dikhawatirkan akan terjadi aksi penolakan dalam gelombang besar terhadap acara tersebut," imbuhnya.