PKS Sindir Pemerintah Kurang Serius Perangi Narkoba

Saat ini, narkoba telah merongrong negara. Narkoba di Indonesia bukan hanya sekedar bisnis.

PKS Sindir Pemerintah Kurang Serius Perangi Narkoba
Istimewa.

MONDAYREVIEW.COM – Saat ini, narkoba telah merongrong negara. Narkoba di Indonesia bukan hanya sekedar bisnis tetapi juga telah menjadi ancaman bangsa dalam bentuk perang asimetris atau proxy war.

Demikian disampaikan Anggota Komisi III DPR RI dari Fraksi Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Nasir Djamil dalam keterangan persnya, kamis (3/8).

Maka itu, legislator daerah pemilihan Aceh ini meminta agar pemerintah untuk serius memerangi narkoba. Namun,  Nasir menyindir pemerintah saat ini terkesan tidak serius memerangi narkoba. Hal ini terlihat dari anggaran yang masih minim di badan narkotika, baik di pusat, provinsi dan kabupaten/kota. "Presiden bilang perang melawan narkoba, tapi tidak diikuti dengan menambah personil, peralatan, anggaran dan sarana penunjang lainnya," sindirnya.

Maka itu ia  meminta agar Presiden Joko Widodo untuk meniru langkah Presiden Filipina Rodrigo Duterte dalam memberantas narkoba. Duterte melancarkan perang terhadap narkoba dengan cara memerintahkan semua yang terlibat obat-obatan terlarang agar ditembak. 

"Presiden Jokowi harus mencontoh Presiden Filipina Duterte dalam memerangi narkoba di negaranya. Kalau tidak, ya, nanti kita hanya perang-perangan saja,"tegasnya.

Menurutnya perang terhadap narkoba harus benar-benar dilakukan. Maka itu pemerintah harus menyikapi kondisi genting bangsa ini dengan merevisi UU Nomor 35 Tahun 2009 tentang Narkotika. Ia berpendapat aturan itu belum mampu mengantisipasi peredaran narkoba. 

Terutama, dia menjelaskan, banyak beredar bebas jenis-jenis narkoba yang tidak diatur dalam undang-undang tersebut. "Dibandingkan Perppu Ormas, sebenar lebih penting dan mendesak mengeluarkan Perppu Narkotika,"imbuhnya. 

Pada awal bulan ini, Jokowi sempat menyatakan sikap tegasnya soal peredaran narkoba di Indonesia, khususnya bagi pengedar narkoba dari negara asing. Jokowi memerintahkan Polri dan Badan Narkotika Nasional (BNN) untuk tidak segan menembak pengedar narkoba asing yang masuk kemudian sedikit melawan.