Pilgub Jatim 2018 : Muhammadiyah Pasti Mendukung Kandidat yang pro Gerakan Dakwah Organisasi

Muhammadiyah Jawa Timur tidak berafiliasi kepada calon tertentu dalam Pilgub 2018. Namun, warga persyarikatan diminta mampu menerjemahkan sinyal yang diberikan oleh pimpinannya. Demi kepentingan dakwah organisasi, bukan yang lain.

Pilgub Jatim 2018 : Muhammadiyah Pasti Mendukung Kandidat yang pro Gerakan Dakwah Organisasi
source : pwmu.co

MONDAYREVIEW.COM, Jakarta. Kontestasi  pilkada serentak 2018 menarik perhatian banyak fihak. Siapa yang akan unggul dalam meraih posisi kepala daerah dirasakan akan menentukan perkembangan, pembangunan, dan kemajuan daerah.  Pemilihan gubernur Jawa Timur menjadi salah satu perhatian  tidak saja bagi warga Jatim namun juga bagi seluruh bangsa.

Warga asal Jatim saat ini sudah menyebar di berbagai penjuru tanah air. Mereka juga mencermati perkembangan yang terjadi di daerah asalnya. Tidak terkecuali masyarakat yang tidak memiliki kaitan langsung dengan Jatim,

Dengan 38 kota dan kabupaten, jumlah pemilih yang mencapai 32.408.738 orang, dan APBD yang mendekati angka 30 triliun memberi  bobot tersendiri  sebagai sebuah provinsi di antara 34 provinsi yang lain. Ditambah lagi dengan capaian prestasi di berbagai bidang yang sudah bisa diraih provinsi ini.

Salah satu yang ingin di dengar publik adalah pandangan dan kecenderungan warga Muhammadiyah. Organisasi ini memiliki pengaruh, jejaring, dan perkembangan yang signifikan di Jawa Timur. Maka, pantas bagi para pasangan calon untuk melirik kekuatan dan pengaruh Muhammadiyah dalam meraup suara dan mendapatkan dukungan bila kelak mereka terpilih mempimpin Jawa Timur.

Sekretaris PImpinan Wilayah Muhammadiyah Jawa Timur, Najib Hamid menegaskan Muhammadiyah Jawa Timur tidak mengikat warganya untuk mendukung pasangan tertentu pada Pilkada Jatim 2018. Secara organisasi, Muhammadiyah memberikan kebebasan kepada para warganya untuk memilih kandidat.

Sebagai ormas Islam terbesar kedua di Jatim, Muhammadiyah menegaskan tidak akan terlibat politik praktis dalam Pilkada yang diselenggarakan 27 Juni 2018. Selain itu, sebagai organisasi dakwah, Muhammadiyah tidak akan berafiliasi pada salah satu calon tertentu.

Kendati demikian, Muhammadiyah Jatim akan memberikan catatan agar warganya tidak salah menentukan pilihan, yakni kandidat yang tidak menghambat gerakan dakwah Muhammadiyah. “Muhammadiyah pasti mendukung siapa pun kandidat yang mendukung gerakan dakwah organisasi.”

Sumber mondayreview.com di lingkaran pegiat Aisyiyah Jawa Timur memberi sinyal bahwa Gus Ipul-Puti lebih popular di kalangan warga Muhammadiyah. Gus Ipul  selama ini memiliki hubungan dan perhatian yang baik terhadap warga Muhammadiyah.  Dalam persepsinya, Gus Ipul bisa merawat keragaman organisasi di Jawa Timur. Tentu ini tidak berarti warga Muhammadiyah mengambil jarak dengan Khofifah Indar Parawansa yang kali ini berpasangan dengan Emil Sulistio Dardak. Justru menjadi tantangan tersendiri bagi pasangan tokoh perempuan dan tokoh muda ini untuk menjalin komunikasi dengan warga Muhammadiyah.