Pesan Pemerintah: Vaksinasi dan Protokol Kesehatan Harus Berjalan Beriringan

MONITORDAY.COM - Pemerintahan mengimbau penyelenggaraan vaksinasi Covid-19 yang akan dilaksanakan di Tanah Air harus tetap diiringi oleh penerapan protokol kesehatan secara ketat.
Demikian disampaikan oleh Ketua Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (KPCPEN), Airlangga Hartarto dalam keterangan tertulis yang diterima redaksi di Jakarta, Selasa (5/1/2021)
"Bapak Presiden tentu berharap bahwa kegiatan vaksinasi maupun kedisiplinan masyarakat itu harus berjalan seiring, karena seluruhnya itu dengan vaksinasi tetap kedisiplinan masyarakat itu harus tetap dijaga,” kata Airlangga.
Meskipun telah divaksinasi, Airlangga mengatakan memerlukan waktu agar bisa efektif memberikan imun.
Oleh karena itu, pemerintah, lanjut Airlangga, juga terus mendorong peningkatan kedisiplinan masyarakat dalam menerapkan protokol kesehatan 3M, yaitu memakai masker, menjaga jarak, mencuci tangan, dan juga tetap menghindari kerumunan.
Menurut Airlangga, gaya hidup seperti ini akan tetap berlanjut menjadi rujukan selama pandemi masih berlangsung.
Tak hanya itu, pemerintah akan kembali mendorong penerapan protokol kesehatan melalui operasi kedisiplinan atau operasi yustisi di berbagai daerah.
Menteri Koordinator bidang Perekonomian itu menegaskan vaksinasi tanpa diiringi protokol kesehatan akan mubazir.
"Dengan vaksinasi disiplin tetap perlu, karena Covid-19 ini masih ada di global. Pandemi global ini belum berakhir," tegas Airlangga.
Pada Desember 2020, telah terjadi lonjakan kasus Covid-19 yang signifikan. Berdasarkan jumlah kasus Covid-19 per 3 Januari sudah mencapai 110.679 kasus.
Dalam mengantisipasi lonjakan kasus Covid-19, kata Airlangga, pemerintah kini terus mengoptimalisasikan tempat tidur di rumah sakit di seluruh Tanah Air.
Hal tersebut dilakukan agar bisa menampung lonjakan kasus yang mungkin terjadi.
"Pemerintah pusat akan melakukan realokasi perawatan di rumah sakit-rumah sakit, di mana alokasi untuk penanganan Covid-19 ditingkatkan menjadi 30 persen dan Pak Menteri Kesehatan akan mempersiapkan hal tersebut," ujar Airlangga.
Selain itu, Penambahan tenaga kesehatan (nakes) dari Kementerian Kesehatan (Kemenkes) juga menjadi fokus pemerintah, khususnya peningkatan jumlah perawat.
"Targetnya 10 ribu (tenaga kesehatan) dengan terutama peningkatan perawat sejumlah 7.900 orang dari 141 fasilitas kesehatan," imbuhnya.
Selanjut, pemerintah juga mendorong penguatan implementasi tata laksana protokol kesehatan Covid-19, terutama di fasilitas kesehatan nonrujukan. Juga diperlukan penerapan 3T (Testing, Tracing, dan Treatment) secara tepat sasaran.
"Pemerintah terus mendorong peningkatan daripada surveillance, baik itu tes, lacak, maupun isolasi," sebut Ketua Umum Partai Golkar itu.