Pertemuan Muhammadiyah-NU: Komitmen Jaga Iklim Beragama yang Kondusif
Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) menyambangi Gedung Pusat Dakwah PP Muhammadiyah, Rabu (31/10). Pertemuan ini merupakan momen silaturahmi sekaligus membahas beberpa hal terkait komitmen untuk menciptakan iklim beragama yang damai.

MONITORDAY.COM - Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) menyambangi Gedung Pusat Dakwah PP Muhammadiyah, Rabu (31/10) malam. Pertemuan ini merupakan momen silaturahmi sekaligus membahas beberpa hal terkait komitmen untuk menciptakan iklim beragama yang damai.
Pertemuan dua ormas Islam terbesar di Indonesia ini merupakan yang kedua kalinya di tahun ini, setelah sebelumnya PP Muhammadiyah yang mengunjungi kantor PBNU, pada bulan Juli lalu.
Ketua Umum PP Muhammadiyah Haedar Nashir mengatakan, bahwa pertemuan ini merupakan kunjungan balasan setelah sebelumnya pihaknya yang mengunjungi kantor PBNU. Ia juga mengatakan, dalam kunjungan itu mereka bersantap bersama dengan suasana yang hangat dan kekeluargaan.
Haedar mengungkapkan, dalam pertemuan kali ini mereka juga membicarakan terkait umat wasathan yang harus selalu dipelihara dan menjadi norma dalam bertingkah laku. Selain itu membahas juga tentang komitmen untuk menjaga kondusifitas perilaku keagamaan di Indonesia.
"Membahas juga komitmen agar situasi lebih kondusif dalam berbangsa dan bernegara," tutur Haedar, dalam konferensi pers selepas pertemuan.
Ketua Umum PBNU, Said Aqil Siradj mengatakan, dalam kunjungannya ke PP Muhammadiyah itu, pihaknya juga membicarakan soal perilaku keagamaan di Indonesia dalam beberapa waktu terakhir ini. Menurutnya, ada yang aneh jika melihat fenomena yang terjadi saat ini.
"Islam Indonesia dari dulu jadi umat Islam ramah dan pemaaf, toleran. Belakangan ini ada yang aneh, kayaknya dari luar ini. Ini sama sekali tidak menunjukan jati diri umat islam Indonesia," kata Said.
Karena itu, kata Said, hal ini menjadi tugas NU dan Muhammadiyah untuk tetap menjaga jatidiri umat Islam Indonesia agar tetap menjadi umat Islam tengahan, yang damai dan toleran.
"Nu muhamadiyah berkewajiban dan terpanggil untuk membangun ukhuwah Islamiyah, ukhuwah wathaniyah. Karena itu, Indonesia harus berkomitmen untuk membangun Islam yang ramah dan damai," pungkas Said.
Selain ketua Umum Said Aqil Siradj, tempak hadir Sekjen PBNU Helmi Faisal Zaini, serta Ketua Umum GP Anshor Yaqut Cholil Qoumas. Mereka disambut oleh ketua Umum PP Muhammadiyah Haedar Nashir, Sekum Abdul Mu'ti, bersama pengurus PP Muhammadiyah yang lain.