Perpustakaan dalam Film dan Puisi Aan Mansyur
Orang-orang tergesa dan tidak membawa buku. Mereka berbahaya dan tidak waspada.

MONDAYREVIEW.COM - Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Muhadjir Effendy kala membuka Rapat Koordinator Perpustakaan Nasional (Rakor Perpusnas) di Denpasar, Bali (21/3) menyatakan harapannya agar perpustakaan tidak sekadar hadir di daerah perkotaan. Sesuai dengan amanat Presiden Joko Widodo yakni membangun Indonesia dari pinggiran, diharapkan perpustakaan bisa hadir di desa-desa dan daerah pinggiran.
“Kemendikbud juga akan mencetak buku-buku bacaan untuk perpustakaan desa dan perpustakaan sekolah di daerah pinggiran. Semoga Perpusnas, perpustakaan daerah, perpustakaan sekolah, dan perpustakaan desa bisa meningkatkan gairah membaca masyarakat,” kata Mendikbud Muhadjir Effendy seperti dilansir situs Kemdikbud.
Sementara itu, perpustakaan dalam kultur budaya pop Indonesia hadir dalam film Ada Apa Dengan Cinta? serta puisi Jendela Perpustakaan karya Aan Mansyur. Di film AADC? tokoh ikonik Rangga dikisahkan sebagai seorang kutu buku. Ada satu buku yang senantiasa dibacanya yakni Aku: Berdasarkan Perjalanan Hidup Dan Karya Penyair Chairil Anwar karya Sjuman Djaya.
Melalui buku Aku itulah koneksi antara Rangga (Nicholas Saputra) dan Cinta (Dian Sastro) tercipta. Selain itu salah satu adegan memorable yakni ketika Rangga dengan judesnya menolak untuk diwawancarai di perpustakaan sekolah oleh Cinta. Rangga diwawancara karena berhasil menjadi juara 1 lomba membuat puisi, sedangkan Cinta berkepentingan untuk menghadirkan sosok sang juara di mading sekolahnya.
Sementara itu dalam puisi Jendela Perpustakaan, penulis puisi-puisi di film Ada Apa Dengan Cinta?2, Aan Mansyur mengkritisi orang-orang yang belum memiliki kebiasaan membaca dalam keseharian. Berikut nukilan puisinya:
Di depan perpustakaan, langit masih menatap jendela tertutup itu tanpa berkedip. Aku tidak ingin cepat sampai di rumah. Kubiarkan langit yang sedih menyentuh kepalaku. Orang-orang tergesa dan tidak membawa buku. Mereka berbahaya dan tidak waspada.