Pernyataan Mendikbud Soal Guru Honorer Viral, Begini Kata Muchlas Rowie
Menteri Muhadjir ketika itu ingin menyampaikan soal pentingnya peran guru dalam pendidikan. Dia ingin menjelaskan peran guru dalam konteks amal jariah, tepatnya ilmu yang bermanfaat.

MONITORDAY.COM - Ketua Umum Balad Jokowi, M. Muchlas Rowie ikut menanggapi pernyataan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan soal guru honorer yang viral di media sosial. Muchlas membela dan menyebut apa yang disampaikan Mendikbud itu harus dilihat dari sisi positif.
“Konteks pernyataan Mendikbud soal guru honorer harus dipahami konteksnya, jangan sepotong-sepotong dan lihat sisi positifnya juga. Karena jika kita pahami konteksnya, maka sebetulnya Pak Muhadjir itu menghargai peran guru, hatta guru honorer sekalipun,” ujar Muchlas kepada monitorday, di Jakarta, Kamis (11/10/2019).
Muchlas Rowie meyakini, sambutan Menteri Muhadjir dalam Peringatan Hari Guru Internasional 2019 di Graha Utama Kemendikbud, tidak diniatkan untuk melecehkan. Kata dia, sama sekali tidak ada suasana menghina atau melecehkan. Justru sebaliknya, Menteri Muhadjir mengistimewakan para guru honorer.
“Saat itu sama sekali tidak ada suasana menghina atau melecehkan. Yang ada justru sebaliknya, Pak Menteri membanggakan para guru honorer. Gaji mereka memang kecil saat ini, namun menurut dia, jasa mereka sangat besar,” terangnya.
Pemilik Monday Media Group ini lebih lanjut menjelaskan, yang dimaksud Menteri Muhadjir ketika itu adalah soal pentingnya peran guru dalam pendidikan. Kata Muchlas, dia ingin menjelaskan peran guru dalam konteks amal jariah, tepatnya ilmu yang bermanfaat.
“Dalam konteks bermuamalah kan sebetulnya jelas dikatakan, bahwa jika seseorang beramal memberikan ilmu yang bermanfaat maka pahalanya menjadi sangat luas dan terus mengalir. Dan para guru, termasuk guru honorer, yang paling mengamalkan ajaran ini,” tutur Muchlas.
Ia pun meminta masyarakat agar tak berburuk sangka atas apa yang dikatakan Menteri Muhadjir tersebut. Muhadjir, kata dia, sama sekali tak berniat melecehkan, tapi sebaliknya ingin meninggikan harkat dan martabat mereka.
Bahkan, kata Muchlas, Menteri Muhadjir berkomitmen untuk menyejahterakan guru honorer. Peningkatan guru honorer, kata Muchlas, tengah diupayakan agar tahun depan bisa terlaksana.
“Sekarang ini Kementrian Pendidikan dan Kementrian keuangan sedang mempelajari dan merumuskan supaya Dana Alokasi Umum bisa digunakan juga untuk menggaji guru honorer. Jika bisa diambil dari dana DAU, maka pendapatan guru honorer akan memadai,” tandasnya.