Peringati Hari Lahir Pancasila, ICMI Muda Gelar Webinar Safari Kebangsaan

Peringati Hari Lahir Pancasila, ICMI Muda Gelar Webinar Safari Kebangsaan
Tangkapan layar kegiatan webinar Safari Kebangsaan bertajuk

MONITORDAY.COM - Dalam rangka memperingati Hari Lahir Pancasila sekaligus meningkatkan pemahaman dan kesadaran jati diri bangsa, ICMI Muda menggelar kegiatan webinar Safari Kebangsaan bertajuk "Cendekia Muda Fokus Pancasila dan Bernegara". 

Adapun berdasarkan pantauan redaksi dari Jakarta, kegiatan webinar tersebut diselenggarakan pada Rabu (1/6/2021).

Acara itu turut mengundang sebagai narasumber Pendiri Universitas Pertahanan Indonesia (UNHAN) Mayor Inf. Purn. H. Agus Harimurti Yudhoyono, MSc, M.P.A., M.A (berhalangan hadir); Presidium ICMI Muda Pusat Dr. H. Tumpal Panggabean, M.A; Ketua ICMI Muda Jawa Timur Dr. Meithiana Indrasari, ST.,MM; Sekretaris Jendral Majelis Ulama Indonesia (MUI) Dr. H. Amirsyah Tambunan, M.A; Direktur Pengkajian Materi BPIP RI; Dr Muhammad Sabri, MA.

Pada kesempatan tersebut, Amirsyah merekomendasi beberapa hal diantaranya pertama, dalam menghadapi tantangan berbangsa bernegara diperlukan kecerdasan baik kecerdasan spritual maupun kecerdasan sosial. 

Menurut dia, hal ini harus menjadi bagian dari solusi untuk menjawab tantangan bangsa di mana paham atheisme dan komunisme bertentangan dengan nilai-nilai Ketuhanan yang Maha Esa. 

Apalagi tantangan krisis sosial ditengah pandemi Covid 19 yang sudah berlangsung dua tahun. Oleh karen itu, sangat dibutuhkan kecerdasan spritual dalam memaknai Pancasila untuk menjawab degrasi nilai-nilai spritual dalam Pancasila.

Kedua, lanjut Amirsyah, memerlukan kecerdasan sosial untuk memaknai nilai-nilai kemanusiaan untuk menegakkan nilai-nilai yang Adil dan Beradab yang tidak boleh putus dilambangkan dengan rantai. 

Demikian juga nilai persatuan Indonesia; dilambangkan dengan pohon beringin. Kemudian, nilai kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam Permusyawaratan/Perwakilan; dilambangkan dengan kepala banteng.

Pria yang akrab disapa Buya Amir menekankan, bemokrasi liberal yang merendahkan nilai demokrasi harus di kembalikan kepada substansinya yang jujur dan adil. lalu, kerusakan demokrasi yg transaksional harus segera di selamatkan menjadi demokrasi yang substansial yakni jujur dan adil.

Maka dari itu, Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat Indonesia; sebagaimana dilambangkan dengan padi dan kapas, Buya Amir, harus menjadi bagian dari pemahaman dan penghyatan serta pengalaman nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.