‘People Power’ Enteng-entengan
Saat akan meninggalkan ruang penyidik menuju masjid Polda Metro Jaya, sekira pukul 11.30 WIB, Amien terlihat menunjukkan sebuah buku berjudul ‘Jokowi People Power’ karangan Nugroho dan almarhum M. Yamin Panca Setia.

MONITORDAY.COM - Akhirnya politikus senior Amien Rais memenuhi panggilan untuk diperiksa sebagai saksi dalam kasus yang menimpa Eggi Sudjana di Direktorat Kriminal Umum Polda Metro Jaya. Setelah beberapa menit diperiksa, penyidik mempersilahkan Amien untuk istirahat shalat Jum’at.
Saat akan meninggalkan ruang penyidik menuju masjid Polda Metro Jaya, sekira pukul 11.30 WIB, Amien terlihat menunjukkan sebuah buku berjudul ‘Jokowi People Power’ karangan Nugroho dan almarhum M. Yamin Panca Setia.
Tak begitu jelas apa sebetulnya maksud Amien memperlihatkan buku tersebut. Sayup-sayup, Amien mengatakan bila pemeriksaannya belum usai.
“Saya mau shalat dulu, memenuhi panggilan ibadah Allah,” ujar Amien di Polda Metro jaya, Jakarta Selatan, Jum’at (24/5).
Amien yang merupakan Dewan Pembina BPN Prabowo – Sandi diperiksa sebagai saksi terkait dugaan makar atas tersangka Eggi Sudjana. Amien Tiba di Polda Metro Jaya sekitar pukul 10.20 WIB. Ia ditemani pengacaranya dengan menumpangi mobil Alphard berwarna putih. Amien tampak mengenakan kemeja lengan panjang berwarna biru dan celana hitam, serta tak lupa mengenakan peci hitam.
Buku ‘People Power Jokowi’ sempat pula ditunjukkan oleh Eggi Sudjana dan dijadikan alasan kenapa dirinya bersama Amien Rais membangun narasi ‘people power’.
“Coba lihat tahun 2014, sudah ada buku ini dijual di Gramedia (Jokowi People Power),” kata pengacara Eggi Sudjana di kawasan Pondok Indah, Jakarta Selatan, Minggu (19/5/2019).
Buku ‘People Power Jokowi’ sebetulnya berisi tentang kisah sepak terjang para relawan yang mengawal Jokowi dalam berbagai kampanye hingga resmi dilantik sebagai Presiden RI pada 20 Oktober 2014.
Buku tersebut berisi potongan kisah dari sejumlah kelompok relawan pendukung Jokowi. Mulai dari ajang pemilihan Gubernur DKI Jakarta pada 2012 hingga pemilihan Presiden 2014. Meminjam testimoninya Gunawan Muhammad dalam buku itu, istilah people power yang dimaksud adalah untuk memotret gejala gerakan rakyat untuk melawan dominasi elite dalam proses transfer kekuasaan.
Bila buku tersebut kita baca secara keseluruhan serta kita tracking semua ungkapan Amien Rais sebelum peristiwa kerusuhan 22 Mei 2019, jelas keduanya memiliki konteks yang berbeda.
Amien pun lantas berkilah, bila 'people power' dalam versinya adalah hanya enteng-entengan.