Kampus Merdeka dan Tantangan Persaingan Global
Pendidikan tinggi di Indonesia perlu bergerak lebih cepat agar dapat bersaing secara global maka saat ini yang difokuskan adalah peningkatan jumlah lulusan dengan melakukan berbagai transformasi.

MONDAYREVIEW.COM – Kampus Merdeka merupakan paket kebijakan Mendikbud Nadiem Makarim untuk perguruan tinggi. Di tingkat pendidikan dasar dan menengah, Mas Menteri mengeluarkan kebijakan merdeka belajar. Konsep Kampus Merdeka mencoba merombak beberapa hal dalam dunia pendidikan tinggi. Ada dua hal yang dicanangkan dalam program Kampus Merdeka. Pertama adalah link and match kampus ke dunia industry, hal ini dilaksanakan dengan kewajiban magang dalam waktu yang lebih panjang. Kedua adalah interkoneksi antar ilmu dengan memberi kesempatan kepada mahasiswa di suatu jurusan untuk mempelajari matkul di luar jurusannya.
Dalam kegiatan Rakorda LLDikti Wilayah III dengan tema Implementasi Merdeka Belajar Kampus Merdeka dalam Reka Cipta Pemulihan Pandemi Covid-19, Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) Prof Nizam mengatakan pendidikan tinggi harus bergerak cepat agar dapat bersaing secara global.
Pendidikan tinggi di Indonesia perlu bergerak lebih cepat agar dapat bersaing secara global maka saat ini yang difokuskan adalah peningkatan jumlah lulusan dengan melakukan berbagai transformasi. Salah satunya dengan pendanaan perguruan tinggi yang bertujuan agar lulusan lebih mudah dapat kerja, dosen lebih mengerti kebutuhan masyarakat dan industri, kurikulum lebih mengasah keterampilan, serta kolaborasi dan pemecahan masalah.
Dia menjelaskan Kemendikbud melalui LLDIKTI, khususnya wilayah III Jakarta sangat mendorong perguruan tinggi untuk dapat berkembang. Seperti misalnya, mahasiswa dapat meningkatkan interaksi belajar dalam skema hak belajar tiga semester di luar program studi. Dalam kesempatan itu, LLDikti Wilayah III memberikan penghargaan kepada sejumlah perguruan tinggi yang telah mengukir prestasi dan menghasilkan inovasi, di antaranya STP Trisakti yang berhasil menerima tiga penghargaan.
Masing-masing peringkat kedua PTS dengan Persentase Jabatan Akademik Dosen dan Sertifikat Pendidik Dosen Terbanyak Kategori Sekolah Tinggi Tingkat Lembaga Layanan Pendidikan Tinggi Wilayah III, peringkat tiga PTS Top 3 Skor Kinerja Penelitian Tertinggi Berdasarkan Klusterisasi Pendidikan Tinggi Kategori Sekolah Tinggi Tahun 2020 dan skor tertinggi klusterisasi Perguruan Tinggi Kategori Sekolah Tinggi di lingkungan Lembaga Layanan Pendidikan Tinggi Wilayah III tahun 2020.
LLDikti wilayah III Jakarta mendorong perguruan tinggi untuk dapat berkembang. Perkembangan yang diharapkan seperti mahasiswa dapat meningkatkan interaksi belajar dalam skema hak belajar tiga semester di luar program studi. Jika hal itu dapat dilaksanakan maka akan memicu hubungan link and match antara perguruan tinggi dengan dunia kerja dimana hasil (output) pembelajaran terlihat dari capaian mahasiswa.
Pertanyaan kritis yang bisa diajukan adalah apakah konsep Kampus Merdeka sudah bisa menjawab tantangan global? Hal ini perlu kita upayakan mengingat ranking perguruan tinggi kita belum ada yang masuk tingkat dunia. Bahkan untuk tingkat Asia Tenggara saja kita masih sulit bersaing dengan Singapura dan Malaysia. Konsep kampus merdeka layak dicoba untuk diimplementasikan dan dievaluasi keberhasilannya. Implementasi kampus merdeka perlu didukung sekaligus diawasi oleh masyarakat.