Pendaftaran Parpol Ke KPU dan Aroma Koalisi

MONITORDAY.COM - Tidak kurang dari 10 partai mendaftar ke Komisi Pemilihan Umum (KPU) di hari pertama pendaftaran partai politik peserta pemiliu yang akan berlangsung sejak 1 Agustus 2022 hingga dua pekan ke depan. Momentum ini menandai proses demokrasi elektoral yang diperkirakan oleh sejumlah pengamat akan memberikan banyak kejutan bagi publik.
Pada hari pertama, PDI-P, PKP, dan Partai Reformasi akan jadi pendaftar pertama. Disusul kemudian PKS, Nasdem, Partai Prima, PBB, dan Perindo. Ada partai yang sudah punya jatah kursi di DPR dan ada yang non parlementer. Kesan bahwa sejumlah partai telah siap menghadapi kontestasi politik sangat terasa dengan mengambil kesempatan seawal mungkin untuk mendaftar ke KPU.
PDIP, PKS, dan Nasdem yang memiliki suara dan pengaruh signifikan dalam politik nasional telah mendaftar di hari pertama. Ini menjadi sinyal ketiga partai ini akan menjadi mitra koalisi. Meski dinamika akan selalu hadir seiring waktu hingga penentuan calon presiden diketok palu.
Bukan kebetulan jika Partai Gerindra dan Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) akan mendaftar pada hari yang sama yakni tanggal 8 Agustus 2022. Selama ini komunikasi politik Muhaimin Iskandar dan Prabowo Subianto terlihat cair dan mesra. Bukan tidak mungkin kekompakan di momen pendaftaran akan berlanjut hingga ke pencapresan.
Sementara kubu Koalisi Indonesia Bersatu yang terdiri dari Golkar, PAN, PPP kompak menjadwalkan tanggal 10 Agustus 2022. Poros Tengah ini boleh dibilang paling intens dalam membangun komunikasi politik. Momen pendaftaran tanggal 10 Agustus memperkuat aroma koalisi ketiga partai ini.
Jadi, meski politik serba mungkin dan sangat dinamis, momen kebersamaan jadwal pendaftaran ini menjadi salah satu penanda arah koalisi.
Partai besar semakin percaya diri. PDIP, Gerindra dan Golkar adalah 3 besar parpol pemenang pemilu 2019. Usai mendaftarkan partainya Bambang ‘Pacul’ Wuryanto yakin partainya bakal menang ‘hatrick’.
Partai menengah masih optimis. Meski ada sempalan dan perpecahan yang berpotensi menggerus suara partainya. Partai baru dan partai kecil pun harap-harap cemas. Target realistisnya lolos verifikasi administrasi dan faktual. Meski demikian Ketua Umum Partai Perindo Harry Tanoesoedibyo menargetkan perolehan 60 kursi di DPR pada Pemilu 2024 kelak.