Pencarian Intelektual yang Berujung pada Sinead O'Connor menjadi Muallaf
Artis, yang terkenal karena versi hitnya tahun 1990 dari lagu Nothing Compares 2 U, mengatakan bahwa dia telah mengubah namanya menjadi Shuhada. Agaknya lirik lagu itu kini ditujukan kepada Islam, Allah dan RasulNya. Bahwa tak ada yang bisa dibandingkan dengan kebesaran Allah.
Taufan Agasta
MONITORDAY.COM - Penyanyi Irlandia Sinéad O'Connor telah mengumumkan dia telah masuk Islam. Berita ini telah menjadi trending topic di berbagai media dunia dan media sosial. Popularitas penyanyi Irlandia ini memang sangat mendunia pada masanya.
Artis, yang terkenal karena versi hitnya tahun 1990 dari lagu Nothing Compares 2 U, mengatakan bahwa dia telah mengubah namanya menjadi Shuhada. Agaknya lirik lagu itu kini ditujukan kepada Islam, Allah dan RasulNya. Bahwa tak ada yang bisa dibandingkan dengan kebesaran Allah.
Pada hari Kamis 24/10/2018) Imam Irlandia Syaikh Dr Umar al-Qadri memposting video penyanyi yang mengatakan pernyataan iman Islam. Imam Besar Masjid Irlandia itu dalam akunnya @DrUmarAlQadri memposting :
“Penyanyi terkenal dunia Shuhada Davitt @ MagdaDavitt77 (#SineadOConnor) telah memproklamasikan #Shahadah dengan saya di #Ireland. Dia sangat bahagia! Masha Allah! #Ireland #Islam #SineadOConnorEmbracesIslam @SineadOconnorHQ”
Senada dengan itu dalam sebuah pesan di Twitter, dia berterima kasih kepada sesama Muslim atas dukungan mereka. Dia telah mengunggah video dirinya menyanyikan adzan, atau panggilan Islami untuk berdoa. Dalam akunnya @ MagdaDavitt77, Penyanyi bernama baru Shuhada Davitt itu mencuit:
“ Ini untuk mengumumkan bahwa saya bangga telah menjadi seorang Muslim. Ini adalah kesimpulan alami dari perjalanan intelektual dalam keberagamaan. Semua penelaahan tulisan suci mengarah ke Islam. Yang membuat semua tulisan suci lainnya menjadi berlebihan. Saya akan diberikan nama baru (yang lain). Itu akan menjadi Shuhada ’
Bahkan dalam satu postingannya, ia mengutip Qur’aan Surah Al Anaam ayat 10 yang menjadi salah satu bukti mu’jizat Al Quraan. Bahwa manusia takkan mampu menandingi ayat-ayat Allah.
