Pemuda Diminta Ikut Berperan Aktif Tangkal Hoaks
Ketua DPP PDIP Bidang Politik, Puan Maharani meminta kepada anak muda untuk turut aktif dalam memerangi hoaks yang saat ini marak beredar. Hal ini dikatakan mengingat anak muda atau milenial saat ini identik dengan gawai dan dan media sosial, sebagai tempat bertebarannya hoaks selama ini.

MONITORDAY.COM - Ketua DPP PDIP Bidang Politik, Puan Maharani meminta kepada anak muda untuk turut aktif dalam memerangi hoaks yang saat ini marak beredar. Hal ini dikatakan mengingat anak muda atau milenial saat ini identik dengan gawai dan dan media sosial, sebagai tempat bertebarannya hoaks selama ini.
Ia mencontohkan terkait berita hoaks yang sempat membuat geger masyarakat yaitu penganiayaan yang kemudian diakui sebagai kebohongan. Dia menilai informasi tersebut tidak akan membuat geger apabila setiap masyarakat Indonesia khusunya anak muda melakukan verifikasi terlebih dahulu.
"Bayangkan bila seluruh milenial melakukan hal itu, pasti itu pasti akan menimbulkan kegoncangan stabilitas nasional. Saya harapkan anak muda menjadi generasi milenial yang bisa menghadapi persaingan dengan etika dan kesantunan," kata Puan, dalam keterangan tertulisnya, Senin (29/10).
Karena itu, terkait hari Pemuda yang jatuh pada (28/10) kemarin, Puan menghimbau, agar tidak hanya dijadikan mengikatkan masyarakat sebagai satu tanah air Indonesia saja. Namun juga mengikatkan pemuda Indonesia untuk saling membantu sesama rakyat Indonesia.
"Bahwa sumpah pemuda dilakukan bukan hanya untuk mengikat kita satu Indonesia, tapi juga bagaimana mengikat bahwa kita adalah orang Indonesia yang perlu berbagi dengan saudara yang lain," ungkap Puan, yang juga Menteri Koordinator bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) ini.
Puan menambahkan, bahwa kaum muda selalu dinamis, tidak kenal takut, dan penuh warna sehingga sifat-sifat tersebut sebaiknya dikontribusikan untuk kemajuan bangsa. Puan menilai banyak yang bisa dilakukan kaum muda untuk Indonesia karena mereka adalah tulang punggung negara.
"Survei menyatakan bahwa 34 persen rakyat Indonesia adalah anak muda yang umurnya 20 sampai 34 tahun. Karena itu mana masa depan Indonesia berada di punggung kita semua," ungkapnya.