Pemkot Tangsel dan Korea Lakukan MoU bersama 6 Universitas Bangun Science Techno Park

Pemkot Tangsel dan Korea Lakukan MoU bersama 6 Universitas Bangun Science Techno Park
pemkot tangsel bersama pekot korea/istimewa

MONDAYREVIEW.COM, Tangerang Selatan - Pemerintah Daejeon bersama dengan pemerintah Kota Tangerang selatan melakukan kerjasama yang dituangkan dalam bentuk Memorandum of Understanding (MoU) untuk membangun Science Techno Park(STP). 

MoU tersebut ditandatangani oleh Walikota Daejeon Metropolitan Republik Korea, Kwon Sun Taik, Walikota Tangsel, Airin Rachmi Diany, bersama dengan Kepala Puspiptek, Sri Setiawati, Deog Seong Oh dari Chungnam National University, Kim Hee Soo dari Konyang University, Herry Suhardiyantyo dari IPB, Kadarsah Suryadi dari ITB, Dede Rosyada dari UIN Syarif Hidayatullah Jakarta dan Inuwardianto.

Usai melakukan MoU, Airin mengatakan, kerjasama ini dilakukan untuk melibatkan universitas yang berbasis teknologi dalam membangun inovasi daerah terutama di Kota Tangerang Selatan. 

Selain melibatkan dari universitas, Pemkot Tangsel juga akan mengajak pihak swasta untuk ikut bergabung yang kedepan diharapkan akan ada investor yang terlibat dalam kerjasama ini.

“Kami ingin universitas terlibat langsung dalam membangun sistem inovasi daerah. Karena selama ini, universitas berjalan sendiri dalam penelitian, pemerintah juga berjalan sendiri dalam mengembangkan teknologi. Untuk itu, dengan adanya MoU ini, kami akan melibatkan pihak kampus untuk terjun langsung membangun sistem inovasi daerah,” ungkap Airin, di GWB Puspitek, Serpong, Tangsel, Rabu (21/9).

Menurutnya, MoU ini diteken dalam rangka kebijakan dan bertukar pengalaman dalam mengembangkan ilmu pengetahuan dan teknologi, serta membangun dan menata sistem inovasi daerah. Di sini pihak universitas bisa langsung mengembangkan pengetahuannya secara praktik.

“Untuk di Tangsel, inovasi daerah yang akan dikembangkan yaitu kami akan membangun gedung inovasi atau inovasi center yang didalamnya  ada produk UKM yang akan dikembangkan dengan menggunakan teknologi. Nah, di situlah peran universitas untuk mengembangkan science dan teknologi, sehingga produk yang dihasilkan sudah berbasis industri kreatif,” terang Airin.

Sementara itu, Walikota Daejeon Metropolitan Republik Korea, Kwon Sun Taik mengatakan, MoU yang dilakukan ini berdasarkan pada kerjasama untuk menerapkan rencana kerja yang berkaitan dengan project dan melakukan program pendidikan seperti workshop, pelatihan, berdasarkan pengalaman masing-masing. 

Kerjasama yang dimaksud yakni membangun hubungan antar ilmuwan, inovasi daerah seperti ilmu pengetahuan dan teknologi, universitas, pusat penelitian dan bisnis.

“MoU ini kedepan diharapkan mampu kerjasama dalam mendirikan pusat dasar inovasi daerah dan pusat operasional secara baik,” pungkas Kwon Sun Taik.

Usai  MoU juga dilakukan seminar dengan pembicara Kadarsah Suryadi dari ITB, Peter K. Jeong sebagai vice President of Bloomfield College, M Ashari dari Universitas Telkom dan Marta Lpsada Falk Rektor Universitas Antonio Narino.  

Seminar ini cukup diminati, karena dari ruang yang kecil, jumlah peserta membludak dan penuh sesak. Diperkirakan 200 peserta dan puluhan peserta dari negara peserta WTA.

FAHREZA RIZKY