Pemerintah Targetkan Tahun 2020 Indonesia Bebas Campak Rubella
Pemerintah bertekad untuk mengendalikan dan mengeliminasi penyakit campak rubella.

MONDAYREVIEW.COM – Pemerintah bertekad untuk mengendalikan dan mengeliminasi penyakit campak rubella (MR). Penyakit ini sangat berbahaya karena mudah menular dan tumbuh menjadi wabah.
“Meski lebih sering menyerang bayi, balita dan anak-anak, virus campak rubella ini juga bisa menginfeksi orang dewasa dan berbahaya bagi ibu-ibu hamil,” kata Menteri Kordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK), Puan Maharani, dalam acara Pencanangan Kampanye Tingkat Nasional dan Introduksi Imunisasi Campak Rubella yang berlangsung di Madrasah Tsanawiyah Negeri (MTsN) 10 Sleman, Yogyakarta, Selasa (1/8).
Puan mengungkapkan Indonesia termasuk wilayah endemik penyakit tersebut. Maka itu pemerintah akan melakukan imunisasi secara luas sehingga penyakit ini tidak menyebar luas. Targetnya adalah bayi, anak balita hingga remaja di bawah 15 tahun. "Agar eliminasi campak dapat terwujud tahun 2020, kampanye imunisasi MR ini harus mencapai cakupan minimal 95 persen dari sasaran yang harus mendapatkan imunisasi MR," imbuhnya.
Dalam laporannya, Menko PMK menyampaikan bahwa dalam kondisi tertentu Campak Rubella dapat menyebabkan komplikasi yang serius dan mengakibatkan cacat permanen (Congenital Rubella Syndrome), bahkan kematian.
"Untuk mengendalikan penyakit ini pemerintah memberikan imunisasi MR tambahan bagi anak usia 9 bulan sampai dengan kurang 15 tahun, diikuti peralihan pemakaian vaksin campak menjadi vaksin MR ke dalam program imunisasi," jelas Puan.
Dalam sambutannya Presiden Joko Widodo menegaskan menjaga kesehatan anak-anak yang merupakan titipan Allah SWT, merupakan tugas setiap orang tua dan negara. Tugas itu, termasuk menghindarkan anak-anak dari penyakit berbahaya dan mematikan, salah satunya campak dan rubella.
Presiden menekankan, penyakit seperti measles rubella sangat berbahaya jika dibiarkan menjangkiti anak-anak. Apalagi di Indonesia masih kurang dari satu persen yang mendapatkan imunisasi MR atau 0,05 persen saja.
Jokowi menuturkan, idealnya lebih dari 95 persen anak-anak Indonesia harus mendapat imunisasi MR. Untuk itu, dia berpesan, agar masyarakat tidak meremehkan penyakit itu dengan tidak mengikuti imunisasi, karena kedua penyakit bisa memiliki efek jangka panjang kecacatan.
Karenanya, dia mendukung kampanye imunisasi dilakukan secara nasional yang dilaksanakan dengan dua fase yaitu tahun ini dan tahun depan. "Saya mendukung penuh dilaksanakannya kampanye imunisasi nasional agar anak-anak Indonesia bisa terbebas dari penyakit MR," tegasnya.
Selain Puan, Acara tersebut juga dihadiri oleh Presiden Joko Widodo, Menteri Sekretaris Negara Pratikno dan Menteri Kesehatan Nila F. Moeloek. Hadir pula Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta Sri Sultan Hamengkubuwono IX dan Bupati Sleman, Sri Purnomo.