Pemerintah Siapkan BLT Untuk Sokong Sektor Pariwisata Yang Paling Berdampak Virus Corona

Untuk stimulus fiskal tahap kedua beberapa pasal seperti pasal 21 dan 25 Itu di-extend ke sektor pariwisata. Kami juga sudah siapkan BLT untuk masyarakat kita yang paling terdampak, kemudian untuk Kartu Pra-Kerja juga sudah dialihkan untuk benefit bagi yang mengalami pemutusan hubungan kerja.

Pemerintah Siapkan BLT Untuk Sokong Sektor Pariwisata Yang Paling Berdampak Virus Corona
Ilustrasi/ Net

MONITORDAY. COM - Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto mengatakan pemerintah telah menyediakan skema seperti program Bantuan Langsung Tunai (BLT), stimulus fiskal untuk memberi sokongan sektor pariwisata, dan juga Program Kartu Pra-Kerja sebagai jaring sosial bagi masyarakat yang paling berdampak virus Corona (Covid-19).

"Untuk stimulus fiskal tahap kedua beberapa pasal seperti pasal 21 dan 25 Itu di-extend ke sektor pariwisata. Kami juga sudah siapkan BLT untuk masyarakat kita yang paling terdampak, kemudian untuk Kartu Pra-Kerja juga sudah dialihkan untuk benefit bagi yang mengalami pemutusan hubungan kerja," kata Airlangga dalam keterangan tertulis, Jumat (27/03/2020).

Sementara itu, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Wishnutama menilai perlunya benefit khusus seperti penurunan pajak bagi hotel dan restoran yang tidak memutus hubungan kerja dengan para karyawannya. Hal ini terkait penurunan kinerja industri sektor pariwisata lantaran terhantam pandemik virus Corona.

"Extra benefit kepada perusahaan-perusahaan yang tidak melakukan PHK bagi karyawannya, semisal pengurangan pajak untuk hotel dan restoran di Indonesia, hal itu akan sangat membantu mereka," ucap Wishnutama.

Selain itu, Wishnutama juga meminta agar program Kartu Pra-Kerja dapat diprioritaskan untuk para pekerja yang mendapatkan PHK akibat dunia usaha yang terkena dampak Covid-19. 

"Kami menyarankan ini diprioritaskan kepada karyawan yang mengalami PHK jadi untuk kartu Pra-Kerja yang training bisa dialihkan ke tahun depan apalagi mengingat kondisi seperti saat ini," tambahnya.

Dalam kesempatan itu, Bank Indonesia (BI) menyatakan kondisi saat ini lebih kompleks dibandingkan dengan kondisi pada 2008 ketika saat itu dunia juga diterpa krisis ekonomi global. Namun, BI tetap memprioritaskan di bidang kesehatan masyarakat, jaring pengaman sosial dan juga terus berupaya menstabilkan sektor keuangan.

"Kami fokus ke penanganan kesehatan masyarakat, kemudian kepada program social safety net, karena ini berdampak sangat luar biasa bagi masyarakat. BI juga terus berusaha menstabilkan sektor keuangan, dengan cadangan devisa kita yang jumlahnya juga cukup besar," jelas Deputi Senior Gubernur BI, Destri Damayanti.

Menurut Plt Deputi Bidang Koordinasi Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Kemenko Marves, Odo Manuhutu mengatakan sektor pariwisata memang banyak terkena dampak. Dia pun menyarankan beberapa hal di antaranya dengan benefit khusus. 

"Semoga dengan adanya forum ini dapat membantu masyarakat, terutama di sektor yang paling banyak terdampak," kata Odo.