Pemerintah Perkuat Program Pemberdayaan Ekonomi Umat

Presiden Joko Widodo (Jokowi), dalam sambutannya di acara Penyaluran 600 Kredit Usaha Rakyat (KUR), di Tasikmalaya, Rabu (27/2) sore, mengatakan bahwa pemerintah saat ini mempunyai program-program pemberdayaan ekonomi umat, dan preogram ekonomi rakyat.

Pemerintah Perkuat Program Pemberdayaan Ekonomi Umat

MONITORDAY.COM - Presiden Joko Widodo (Jokowi), dalam sambutannya di acara Penyaluran 600 Kredit Usaha Rakyat (KUR), di Tasikmalaya, Rabu (27/2) sore,  mengatakan bahwa pemerintah saat ini bertekad memperkuat program-program pemberdayaan ekonomi umat, dan program ekonomi rakyat.

Dalam acara yang digelar di Pondok Pesantren Miftahul Huda, Manonjaya, Kabupaten Tasikmalaya, Jawa Barat itu, Jokowi mengatakan ada tiga program yang saat ini sedang dijalankan, yaitu Program Mekaar, Program Umi, dan Bank Wakaf Mikro.

Jokowi menjelaskan, program Mekaar yaitu program peminjaman modal yang diperuntukan untuk usaha kecil, seperti pedagang-pedagang kecil, karenanya modal yang diberikan juga kecil.

“Ini yang kredit mikro untuk pedagang asongan, untuk yang jualan nasi uduk, untuk yang jualan bakso, bisa mengambil yang Program Mekaar,” tutur Presiden.

Meski modalnya kecil, kata Presiden, namun jika usaha terus berkembang maka modal akan terus ditambah lebih besar. “Pinjamannya memang hanya sedikit, Rp2 juta, namun jika mengangsurnya baik menyicilnya baik jadi Rp4 juta, naik, Rp4 juta, bagus cicilannya, naik menjadi Rp8 juta,” jelasnya.

Kemudian kedua, yaitu program UMi (Ultra Mikro). Menurut Jokowi, program ini peminjamannya lebih kecil lagi, dan juga diperuntukan bagi pelaku usaha rumahan seperti warung dan pedagang kecil.

Jokowi menjelaskan, program ini mekanismenya sama yaitu memberikan pinjaman untuk modal usaha, namun jika berhasil dan membutuhkan dana lebih banyak, maka harus meminjamnya lewat KUR (Kredit Usaha Rakyat), yang bisa meminjam hingga 500 juta rupiah.

Kemudian Program lain yaitu Bank Wakaf Mikro, yang didirikan di pondok-pondok pesantren. presiden mengungkapkan, bahwa program ini  telah didirikan di 44 pondok pesantren. “Satu pondok diberikan modal kurang lebih Rp8 miliar, tapi itu untuk pinjaman ibu-ibu di pondok maupun di lingkungan pondok pesantren,” ungkapnya.

Dia menambahkan, bahwa program ini sudah berjalan dua tahun dan akan dievaluasi agar pondok-pondok yang lain juga bisa diberikan Bank Wakaf Mikro.

Tahun ini, sambung Presiden, juga akan dibangun seribu BLK (Balai Latihan Kerja) komunitas di pondok-pondok pesantren, agar santri-santri ini juga belajar keterampilan. Menurut dia, program ini digagas dalam rangka pembangunan sumber daya manusia untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia.

Presiden berharap, melalui program ini nantinya, santri-santri kalau bekerja misalnya di bank syariah itu nantinya juga bisa naik kelasnya, ada yang jadi manajer bank syariah.

“Ini yang akan kita mulai pada tahun ini, kita bangun kurang lebih seribu BLK Komunitas. Tahun depan rencana kita akan kita bangun 3.000 BLK Komunitas di pondok-pondok pesantren. Bukan hanya untuk santri tapi juga untuk lingkungan di sekitar pondok pesantren,” terangnya.