Pemerintah Optimis Pertengahan 2019 Harga BBM Seragam di Seluruh Indonesia
Badan Pengatur Hilir Minyak dan Gas Bumi (BPH Migas) optimis, di pertengahan tahun 2019, bahan bakar minyak (BBM) satu harga akan merata di seluruh Indonesia.

MONITORDAY.COM - Badan Pengatur Hilir Minyak dan Gas Bumi (BPH Migas) optimis, di pertengahan tahun 2019, bahan bakar minyak (BBM) satu harga akan merata di seluruh Indonesia.
Optimisme ini hadir, karena pelaksanaan BBM satu harga pada 2018 melebihi target. Sepanjang 2018, pelaksanaan BBM satu harga telah mencapai 131 titik lembaga penyalur atau melebihi dari target yang telah ditetapkan yaitu 130 titik.
"Tidak perlu tunggu sampai akhir tahun kita selesaikan semua," kata Fanshurullah dalam keterangan tertulis, Selasa (1/1).
Dia menjelaskan, beroperasinya 131 penyalur program BBM satu harga itu tersebar di beberapa Pulau. Sebanyak 29 penyalur di Sumatra, 33 penyalur di Kalimantan, 14 penyalur di Sulawesi, 11 penyalur di Maluku dan Maluku Utara, 26 penyalur di Papua dan Papua Barat, 14 penyalur di NTB dan NTT, 1 penyalur di Bali, dan 3 penyalur di Jawa dan Madura.
"Program BBM satu harga pada 2018 itu diproyeksikan dapat menjangkau 421.955 kepala keluarga. Artinya, BBM satu harga dapat dinikmati oleh kurang lebih 2 juta warga Indonesia di berbagai wilayah terdepan, terluar, dan tertinggal," jelasnya.
Fanshurullah mengatakan, setelah 131 titik lokasi penyalur beroperasi, tinggal 29 titik lagi yang menjadi pekerjaan rumah 2019.
"Dari 29 titik itu, Pertamina sudah memiliki 2 lokasi yang siap operasi, yaitu di Maybrat, Papua Barat, dan di wilayah Nusa Tenggara Timur. Sisa 29 itu, kata Fanshurullah, bisa diselesaikan dan diresmikan sebelum Juni 2019," tambahnya.
Program BBM satu harga diluncurkan oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi) di Yahukimo, Papua, Oktober 2016. Papua dipilih karena sering menjadi contoh daerah yang mengalami perbedaan harga BBM. Harga BBM di Papua bisa melonjak hingga enam kali lipat dari harga di Pulau Jawa.
Tak hanya Papua, sejumlah daerah terdepan, terluar, dan tertinggal di seluruh Indonesia pun harga BBM-nya jauh di atas rata-rata harga di Pulau Jawa. Perbedaan harga BBM di sejumlah daerah itu mengakibatkan harga komoditas menjadi jauh lebih mahal dibanding dengan daerah lain.
Jokowi meyakini, jika harga BBM sama di seluruh Indonesia, harga kebutuhan hidup lainnya bisa menyesuaikan sehingga bisa menaikkan daya beli masyarakat. Turunnya harga BBM juga diharapkan bisa menyokong pembangunan listrik sehingga masyarakat bisa mengejar ketertinggalannya.
Jokowi mengatakan biaya yang harus dikeluarkan pemerintah untuk mewujudkan BBM satu harga berkisar Rp800 miliar. Jauh lebih kecil dari biaya yang dikeluarkan pada saat subsidi BBM diberlakukan, yakni Rp300 triliun per tahun.
Pemerintah pun menugaskan PT Pertamina dan PT AKR Corporindo membangun lembaga penyalur resmi di daerah yang belum mempunyai lembaga penyalur resmi. Pemerintah menargetkan 160 lembaga penyalur pada 2019 sehingga harga BBM bisa merata di seluruh Indonesia.
Lewat penyalur itu, harga jual resmi Premium dan Solar seragam. Jadi, harga Premium/RON 88 sebesar Rp6.450 per liter dan Rp5.150 per liter berlaku sampai daerah pelosok Indonesia.