Peletakan Batu Pertama Masjid Hajah Yuliana Madrasah Mu'allimin
Pembangunan gedung baru madrasah ini merupakan bentuk dari terus berkembangnya Madrasah Mu'allimin. Daya tampung gedung yang sebelumnya berada di Yogyakarta semakin kesini semakin tidak dapat memenuhi para pendaftar yang berasal dari berasal dari seluruh provinsi di tanah air.

MONITORDAY.COM - Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono mewakili Presiden Joko Widodo meresmikan Pondok Pesantren Mu‘allimin Muhammadiyah yang berlokasi di Kecamatan Sedayu, Kabupaten Bantul, pada Sabtu (17/11).
Peresmian tersebut ditandai dengan penandatanganan prasasti oleh Menteri Basuki didampingi Dirjen Penyediaan Perumahan Khalawi A. Hamid, Ketua Umum Pengurus Pusat Muhammadiyah Buya Ahmad Syafii Maarif, Direktur Madrasah Muallimin Muhammadiyah Yogyakarta Ali Auliah.
"Kemarin (Jum'at), saya mendampingi Bapak Presiden Joko Widodo meresmikan tol Terbanggi Besar-Pematang Panggang-Kayu Agung sepanjang 189 kilometer dan sorenya langsung ke Yogyakarta atas perintah Presiden. Salam dari Bapak Presiden dan saya diminta untuk hadir disini," ujar Menteri PUPR.
Selaku Ketua Tim Pengembangan Mu'allimin, Buya Ahmad Syafii Maarif mengatakan, Pembangunan gedung baru madrasah ini merupakan bentuk dari terus berkembangnya Madrasah Mu'allimin. Daya tampung gedung yang sebelumnya berada di Yogyakarta semakin kesini semakin tidak dapat memenuhi para pendaftar yang berasal dari berasal dari seluruh provinsi di tanah air.
"Pengembangan Mu'allimin dari Kota Yogyakarta ke Kecamatan Sedayu, Bantul, menjadi harapan baru bagi kita agar lebih banyak lagi yang bisa menimba ilmu di madrasah yang didirikan oleh KH Ahmad Dahlan ini," ungkapnya.
Untuk diketahui, bangunan asrama ini terdiri dari 1 Tower Blok 3 lantai dengan 12 unit tipe barak, meliputi 6 unit tipe barak besar yang masing-masing dapat menampung 44 santri, dan 6 unit tipe barak kecil yang masing-masing menampung 8 santri, sehingga keseluruhan daya tampung adalah 216 santri. Kemudian, asrama ini juga telah dilengkapi dengan meubelair, toilet komunal, area wudhu, dan PSU.
Selain asrama, dalam kesempatan itu Menteri PUPR juga melakukan peletakan Batu pertama pembangunan masjid Hajah Yuliana (ibunda dari pengusaha Yendra Fahmi) merupakan orang yang turut ambil bagian dari pengembangan madrasah di Argorejo, Sedayu, Bantul.
Yendra Fahmi merupakan pengusaha dan juga pengurus Muhammadiyah yang telah membantu pembangunan Masjid ini. Menurut Buya, dengan kontribusinya dalam pembangunan ini, Yendra dinilai telah turut serta dalam upaya untuk mencerdaskan anak bangsa.
"Yendra telah membantu pembangunan masjid ini dengan biaya Rp 30.000.000.000 dari kantong pribadinya. Ia telah turut serta dalam upaya untuk mencerdaskan anak bangsa. Sebuah usaha untuk membangun masa depan bangsa dalam jangka waktu yang tidak terkira," ujar Buya Syafii.
Mantan Ketua Umum PP Muhammadiyah ini berharap, pembangunan masjid yang didesain bisa menampung 2000 orang ini bisa berjalan lancar. Ia pun mengucapkan terimakasih kepada semua pihak yang telah ikut berkontribusi dalam pembangunan masjid ini.
"Kepada pengusaha Yendra Fahmi, Pemerintah RI, Pimpinan Pusat Muhammadiyah, Direksi Mu'allimin, Tim Pengembangan Mu'allimin, seluruh warga Argorejo Sedayu, dan semua yang telah berkiprah, kami ucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya," tandas Buya Syafii.