Pelaku UMKM Digital Naik Kelas, Ini Kata Dekan FE UMC

MONITORDAY.COM - Dekan Fakultas Ekonomi Universitas Muhammadiyah Cirebon (UMC), Asep Gunawan menilai perubahan perilaku konsumen dengan membatasi interaksi fisik dan mengurangi aktivitas di luar rumah, rupanya menjadi katalis bagi pelaku usaha mikro kecil menengah (UMKM).
Tentu saja itu berlaku untuk pengusaha kecil dan menengah yang sudah terhubung dengan ekosistem digital. Bagi yang belum, pandemi telah mendorong pula UMKM meningkatkan diri dan masuk dalam ekosistem digital. Ini semua, tidak lepas dari masifnya literasi digital, khususnya yang dilakukan pemerintah melalui Kementerian Koperasi dan UKM.
" Hadirnya pandemi memacu pelaku usaha untuk adapatif dengan digital, terbukti, mereka yang menjalankan usahanya berbasis digital lebih bertahan, bahkan meraup untung lebih besar di hari biasanya. Itulah yang kita sebut UMKM Naik Kelas," ungkap Asep saat memberikan sambutan di Webinar Nasional bertajuk " Peta Ekonomi 2021, Seperti Apa?" Sabtu (2/10/2021).
Asep menuturkan, peta ekonomi 2021 memang masih belum sepenuhnya pulih. Namun jika mengacu ke data-data terkini yang valid bahwa Indonesia memiliki modal yang cukup kuat untuk memacu pemulihan ekonomi di tahun 2021.
Hal ini sejalan dengan kondisi ekonomi global yang menunjukkan adanya tanda-tanda perbaikan di tengah ancaman gelombang kedua COVID-19.
Kendai demikian, Asep memandang bahwa transformasi digital era pandemi, pada hakekatnya, bukanlah sekedar memindahkan offline menjadi online atau paper based menjadi computer based. Namun, juga ada sejumlah hal penting yang hendak dicapai.
Pertama, untuk memenuhi realisasi potensi ekonomi digital tahun 2025 sebesar US$133 miliar untuk Indonesia dan US$300 miliar untuk ASEAN. Potensi ekonomi itu menunjukan hampir setengah potensi ASEAN ada di Indonesia.
Kedua, merespon perkembangan revolusi industri. Ketiga, transformasi ekonomi yang berbasis pada penciptaan lapangan kerja, peningkatan investasi, dan peningkatan produktivitas. Keempat, sebagai akselerator pemulihan ekonomi nasional. Kelima, penguat pondasi perekonomian untuk mendukung pembangunan berkelanjutan.
Berkaca dari perpindahan offline ke online, harus on target dengan kepentingan ekonomi nasional.