Pegiat Literasi: Storytelling Jadi Solusi Aplikatif di Masa Pandemi

Pegiat Literasi: Storytelling Jadi Solusi Aplikatif di Masa Pandemi
Pegiat Literasi, Vannya Handayani (Dok: Monitorday.com)

MONITORDAY.COM - Membaca nyaring selama 10-15 menit setiap hari secara konsisten diyakini dapat membuat  peserta didik lebih mencintai literasi dan juga memiliki karakter unggul dan berprestasi.

Metode ini dikenal dengan reading aloud dan storytelling yang menjadi solusi aplikatif pada masa pembelajaran daring.  

"Metode ini diyakini membuat peserta didik lebih mencintai literasi dan juga memiliki karakter unggul,"  ucap Pegiat Literasi, Vannya Handayani di Webinar Pendidikan yang diinisiasi oleh Prodi Bahasa Inggris Universitas Muhammadiyah Cirebon dengan tema Teaching Through Stories, Sabtu (2/1/2021).

Vannya menjelaskan bahwa lamanya pembelajaran online berimplikasi pada semangat belajar peserta didik. 

Perlu solusi konkrit dan produktif sehinnga atmosfir kegiatan belajar mengajar (KBM) di masa adaptasi kebiasaan baru ini bisa terjawantahkan dengan baik.  

Materi cerita harus menarik

Untuk itu, Dosen Bahasa Inggris ini pun mendorong para guru mengembangkan materi pengajaran bercerita dengan lebih menarik dan menyenangkan. Dengan demikian, proses pembiasaan baik bisa terwujud juga pembentukan karakter yang sesuai dengan ekspektasi.

" Membentuk kebiasaan baik dalam belajar hingga pembentukan karakter unggul tidak lahir dengan instan. Sebagai guru bahasa inggris, kita perlu materi bercerita yang mudah dipahami juga menarik dan menyenangkan." jelas Vannya.

Pembentukan karakter ini pun tertuang di permendikbud No 20 tahun 2018 tentang  Penguatan Pendidikan Karakter Pada Satuan Pendidikan Formal. Aturan tersebut selaras dengan penguatan karakter peserta didik melalui harmonisasi olah hati, olah rasa, olah pikir dan olah fisik.

Adaptif dengan digital

Founder of Cirebon Read Aloud Community juga menilai tekhnologi dewasa ini kian berkembang pesat. Karenanya, guru dihimbau agar lebih cepat adapatif dengan digital (penggunaan komputer dan internet) dan sedapat mungkin mengintegrasikannya dalam kegiatan belajar mengajar, khususnya storytelling. 

" Kita bisa jumpai dengan mudah aplikasi bercerita yang bisa di unggah dan dirubah sesuai dengan kebutuhan sehingga dapat dicapai tujuan pembelajaran secara optimal,"  ungkap Vannya.