Pasca Bom Bandung, Jumlah Personel Keamanan Raja Arab Tidak Ditambah
Panglima Komando Cadangan Strategis Angakatan Darat (Pangkostrad), Letjen Edy Rahmayadi, mengatakan jumlah personel Pasukan Gabungan Pengamanan Raja Arab Saudi tidak akan ditambah pasca teror bom di Bandung, Senin (27/2).

MONDAYREVIEW.COM, Jakarta - Panglima Komando Cadangan Strategis Angakatan Darat (Pangkostrad), Letjen Edy Rahmayadi, mengatakan jumlah personel Pasukan Gabungan Pengamanan Raja Arab Saudi tidak akan ditambah pasca teror bom di Bandung, Senin (27/2).
Edy mengatakan aksi teror tersebut tidak akan berpengaruh dengan seluruh rangkaian acara Raja Salman bin Abdulaziz al-Saud di Indonesia pada 1 hingga 9 Maret 2017.
"Meski begitu, seluruh pasukan yang dimiliki oleh TNI dan Polri akan disiagakan jika sewaktu-waktu muncul potensi gangguan keamanan. Pasukan tersebut siap digerakkan di bawah komando Asisten Operasi (Asops) Panglima TNI," ujar Edy di Mabes TNI, Cilangkap, Jakarta Timur, Selasa (28/2).
Selain itu, Edy mengatakan jajarannya telah melakukan antisipasi dan pemetaan titik-titik wilayah yang dianggap rawan.
"Titik kerawanan sudah kami baca. Sudah pasti itu, kami tak bisa anggap enteng, makanya kami antisipasi. Semua kemungkinan bisa terjadi," ucapnya.
Sebanyak 5.384 personel keamanan dikerahkan dalam operasi pengamanan kunjungan Raja Arab Saudi selama berada di Indonesia.