Parpol Mestinya Dengarkan Partisipasi Publik, Poltracking Indonesia: Erick Thohir Potensial di 2024

Parpol Mestinya Dengarkan Partisipasi Publik, Poltracking Indonesia: Erick Thohir  Potensial di 2024

MONITORDAY.COM - Direktur Eksekutif Poltracking Indonesia Hanta Yuda menilai calon wakil presiden (cawapres) menjadi variabel yang sangat penting untuk menentukan kemenangan pemilihan di pilpres 2024. Ada sejumlah faktor penting yang melekat di cawapres potensial seperti membawa elektabilitas dan ticket partai.

Menurut Hanta, Erick Thohir sebagai generasi baru di kancah perpolitikan nasional, tapi di berbagai survey nasional memiliki nilai tawar yang tinggi untuk di pasangkan dengan tokoh siapapun. Hal tersebut semestinya menjadi catatan bagi Partai Politik untuk mendengar partisipasi publik.

Survey, ujar Hanta, memang tidak bisa menjadi ukuran, namun perlu diingat bahwa survey adalah aspirasi langsung dari masyarakat.

Terbaru, Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo dan Menteri BUMN Erick Thohir memiliki elektabilitas sebagai calon presiden dan calon wakil presiden tertinggi ketimbang pasangan lainnya. Hal tersebut terungkap dalam hasil survei Poltracking Indonesia.

Hanta mengatakan bahwa pihaknya melakukan kombinasi figur untuk pertarungan capres dan cawapres pada tahun 2024 dengan tiga kandidat pilihan.

Ia menyebutkan pasangan pertama adalah Ganjar Pranowo - Erick Thohir, Prabowo Subianto-Puan Maharani, dan Anies Baswedan-Agus Harimurti Yudhoyono (AHY).

"Dalam simulasi tiga pasangan capres dan cawapres, Ganjar-Erick memperoleh angka elektabilitas 27,6 persen, Prabowo-Puan 20,7 persen, dan Anies-AHY 17,9 persen," ujar Hanta di MNC News prime dengan tajuk "Cawapres Penyokong Suara Pilpres 2024" Kamis (9/6/2022). 

Berikutnya, kata dia, ada simulasi pasangan capres/cawapres pada Pemilu 2024 Ganjar Pranowo-Sandiaga Uno, Prabowo Subianto - Erick Thohir, dan Anies Baswedan-Puan Maharani.

Dalam simulasi ini, menurut dia, Ganjar-Sandi memperoleh angka elektabilitas 26,7 persen, Prabowo-Erick 22,5 persen, dan Anies-Puan 12,2 persen.

Simulasi ketiga, lanjut Hanta, pasangan Ganjar Pranowo-Erick Thohir, Prabowo Subianto-Puan Maharani, dan Anies Baswedan-Sandiaga Uno. Pada simulasi ini, Ganjar-Erick 26,4 persen, Prabowo-Puan 19,8 persen, dan Anies-Sandi 18,9 persen.

Menurut Hanta, hasil survei tersebut merupakan peta elektoral terbaru saat pengambilan survei, mengingat pelaksanaan Pemilihan Umum Presiden dan Wakil Presiden (Pilpres) 2024 masih relatif cukup lama.

"Oleh karena itu, sangat mungkin terjadi berbagai dinamika, peristiwa, dan momentum politik yang berpotensi mengubah peta politik elektoral ke depan," ujarnya.

Survei Poltracking itu pada tanggal 16—22 Mei 2022 dengan jumlah sampel sebanyak 1.220 responden dan margin of error sekitar 2,9 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen.

Metode survei yang digunakan ialah multistage random sampling lewat wawancara tatap muka secara langsung dengan responden terpilih.