Nasyiatul Aisyiyah Kampanyekan Pencegahan Perkawinan Anak

Nasyiatul Aisyiyah Kampanyekan Pencegahan Perkawinan Anak
Pelaksanaa Talkshow Nasional dengan tema “Peningkatan Kapasitas Kader Nasyiatul ‘Aisyiyah untuk Kampanye Pencegahan Perkawinan Anak” di gelar secara hybrid.

MONITORDAY.COM - Pimpinan Pusat (PP) Nasyiatul ‘Aisyiyah (NA) menggelar Talkshow Nasional dengan tema “Peningkatan Kapasitas Kader Nasyiatul ‘Aisyiyah untuk Kampanye Pencegahan Perkawinan Anak”.

Kegiatan tersebut akan dilaksanakan selama dua hari, dimulai sejak 3 hingga 4 Agustus 2021secara ruling dan daring untuk mencegah penyebaran Covid-19. 

Peserta kegiatan tersebut diikuti oleh kader Nasyiatul ‘Aisyiyah se-Indonesia. Salah satu rangkaian acara dalam kegiatan ini merupakan tindak lanjut MoU antara PP Muhammadiyah dan Kementerian Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan.

Menurut Ketua Umum PP NA, Dyah Puspitarini menyebutkan, kegiatan ini sebagai kepedulian NA terhadap tingginya perkawinan anak di Indonesia. 

“Perkawinan anak merupakan salah satu penyebab stunting, maka harus kita cegah terutama di masa pandemin ini” ujar Dyah.

Sementara itu, Sekretaris PP Muhammadiyah, Agung Danarto dalam paparan sambutannya menyebutkan, perkawinan anak merupakan pernikahan yang tidak dipersiapkan.

“Apa yang dilakukan PP NA merupakan kepedulian yang tinggi untuk melahirkan keluarga sakinah” ucapnya. 

Lalu, Koordinator Tim Kerja PP Muhammadiyah, Faozan Amar menyampaikan, perkawinan anak berkolerasi dengan kemiskinan.

“Maka PPNA memiliki peran strategis untuk mengentaskan problem sosial ini, karena dikenal paling dekat dengan keluarga” sebutnya. 

Pada kesempatan itu, Koordinator Sekretariat Gugus Tugas Nasional Gerakan Nasional Revolusi Mental Kemenko PMK, Yayan Sopyani mengapresiasi program yang dilakukan oleh PP NA. 

“Pembangunan manusia unggul dan mandiri dimulai dari keluarga yang harmonis, perkawinan anak kontradiktif dengan keluarga harmonis,” tuturnya.

Adapun hadir dalam acara itu, Wakil Ketua KPAI Rita Pranawati berpesan agar PP NA dapat melakukan kampanye pencegahan perkawinan anak secara efektif dengan melakukan edukasi dan kampanye yang tepat sasaran. 

“Anak, orang tua, kepala desa, ustadz, ustadzah, sekolah, rumah sakit dan komunitas remaja adalah bagian paling penting dalam pencegahan perkawinan anak” pesannya.