Mukjizat Bahasa Al-Qur’an

Al-Qur'an adalah satu-satunya kitab suci yang masih terjaga bahasa aslinya.

Mukjizat Bahasa Al-Qur’an
Ilustrasi foto/Net

HAMPIR setiap beberapa hari, akan senantiasa lahir orang alim yang mampu menghapal Kitab Suci al-Qur’an di bumi ini.  Orang buta atau anak yang masih kecil sekalipun bisa dengan mudah menghapal Al-Quran.

Kenapa Allah Swt. memilih bahasa Arab. Mungkin itu adalah hak Allah, akan tetapi pilihan Allah mengapa al-Qur’an itu dalam bahasa Arab bisa dijelaskan secara ilmiah atau rasional.

Pertama, sampai hari ini, bahasa yang berasal dari rumpun Semit yang masih bertahan sempurna adalah bahasa Arab. Bahkan Bible (Old Testament) yang diklaim bahasa aslinya bahasa Ibrani (Hebrew) telah musnah, sehingga tidak ada naskah asli dari Perjanjian Lama.

Kedua, bahasa Arab dikenal memiliki banyak kelebihan. Sejak zaman dahulu kala hingga sekarang bahasa Arab itu merupakan bahasa yang hidup dan terus berkembang. Bahasa Arab adalah bahasa yang lengkap dan luas untuk menjelaskan tentang ketuhanan dan keakhiratan.

Ketiga, Allah menurunkan al-Qur’an kepada Rasulullah saw., dalam bahasa Arab yang nyata (bilisanin Arabiyyin mubin), supaya menjadi mukjizat yang kekal dan menjadi hidayah (sumber petunjuk) bagi seluruh manusia di setiap mas dan tempat.

Karena Islam itu satu risalah (misi) yang universal dan kekal, maka mukjizatnya harus retoris (bayaniyyah), linguistik (lisaniyyah) yang kekal. Dan Allah swt telah berjanji untuk menjaga orisinalitas al-Qur’an, yang artinya: “Sesungguhnya Kami yang menurunkan al-Dzikra (al-Qur’an) dan Kami pula yang memeliharanya”. (QS. 15: 9)

Dakwah Nabi saw. di Ummul-Qura. Bukan hanya ditujukan untuk penduduk Mekkah semata. Dan bukan hanya untuk orang Quraisy, tidak pula untuk Jazirah Arabia saja, tapi untuk seluruh manusia di bumi ini.

Meski bahasa Arab adalah bahasa yang rumit, namun bukanlah hal susah bagi umat Islam menghapalkannya. Ini berbeda dengan kitab suci lain, sebagaimana Bible misalnya. Keuniversalan al-Qur’an lainnya, dibuktikan dengan bagaimana Allah menjaganya melalui orang-orang alim dan yang memiliki kelebihan dalam menghapalkannya (hafizh). Meski terdiri dari ribuan ayat, dalam sejarah dan masa depan, selalu saja akan kembali hadir seseorang yang mampu menghapalkannya secara cermat dan tepat.