MUI: Pemerintah Harus Buat Kebijakan Selamatkan Usaha dan Industri Dalam Negeri
Sekretaris Jenderal Majelis Ulama Indonesia (MUI), Anwar Abbas berharap agar pemerintah membuat kebijakan untuk menyelamatkan usaha dan industri dalam negeri. Menurut dia perlu keberanian pemerintah mengoreksi keadaan yang ada saat ini.

MONITORDAY.COM - Sekretaris Jenderal Majelis Ulama Indonesia (MUI), Anwar Abbas berharap agar pemerintah membuat kebijakan untuk menyelamatkan usaha dan industri dalam negeri. Menurut dia perlu keberanian pemerintah mengoreksi keadaan yang ada saat ini.
Hal ini dikatakan menanggapi fenomena tutupnya sejumlah usaha ritel, seperti gerai Giant, serta kebijakan efisiensi oleh salah satu BUMN yaitu PT Krakatau Steel.
"Diharapkan pemerintah agar dapat membuat kebijakan yang lebih mendukung dan berpihak kepada industri dan usaha dalam negeri," ujar Anwar Abbas, dalam keterangan tertulis, Rabu (26/6).
Menurut Anwar, langkah yang harus dilakukan pemerintah amat penting supaya Indonesia tidak lebih dalam terperosok masalah ekonomi yang berlarut.
"Kalau fenomena rontoknya industri dan usaha dalam negeri ini terus berlarut-larut maka Indonesia jelas akan terseret ke dalam krisis ekonomi yang lebih dalam dan kita jelas tidak mau hal itu terjadi,” ujar dia.
Tidak hanya pemerintah, Anwar juga mengharapkan, masalah yang membelit PTKS, Giant, dan perusahaan-perusahaan lain di dalam negeri saat ini agar menjadi perhatian bersama.
Jika tidak, lanjut dia, PHK akan terjadi di mana-mana, sehingga pengangguran akan meningkat dan pendapatan masyarakat secara agregat akan menurun dan kemiskinan akan meningkat.
"Bila itu yang terjadi, ekonomi nasional akan terpukul dan menghadapi masalah besar karena daya beli masyarakat melemah," tegasnya.
Anwar menambahkan, penyelamatan industri dan usaha nasional tidak bisa melihat persoalan seperti cara pandang para pedagang di mana mereka akan membeli dari tempat yang murah dan menjual ke tempat yang mahal.
“Kalau sikap dan cara pandang seperti itu yang diterapkan, industri dan usaha dalam negeri jelas akan rontok karena barang-barang produksi luar negeri terutama dari China yang harganya jauh lebih murah jelas akan masuk dan akan membanjiri pasar dalam negeri,” ungkapnya.
"Ketika industri dan usaha dalam negeri rontok, Indonesia pada waktunya akan bangkrut karena yang ada hanya pengeluaran sedangkan pendapatan tidak ada," lanjut dia.
Karena itu, menurut Anwar, agar ekonomi tidak terpuruk, diperlukan adanya kebijakan pemerintah yang bisa mendorong bagi bangkitnya industri dan usaha dalam negeri agar pendapatan dan daya beli masyarakat juga bisa meningkatmeningkat.
Ketua Pimpinan Pusat Muhammadiyah ini mengimbau kepada masyarakat agar mencintai produk dalam negeri karena memicu perkembangan ke arah yang lebih baik.
“Dengan cara itulah kita akan bisa membuat meningkatnya permintaan terhadap produk, barang serta jasa yang diproduksi di dalam negeri sehingga industri dan usaha dalam negeri akan tumbuh dan berkembang,” ujar dia.