Muhammadiyah, Tiongkok, dan Kerjasama Pendidikan dan Keagamaan
Di bidang pendidikan dan kegamaan, Muhammadiyah perlu mengembangkan kerjasama

MONDAYREVIEW- Kunjungan Organisasi Islam ke Tiongkok tentu sudah banyak dilakukan. Namun makna strategis untuk melakukan kunjungan di tengah menguatnya peran politik dan ekonomi Tiongkok tak bisa diabaikan. Di situlah peran Muhammadiyah sebagai organisasi Islam Berkemajuan menjadi sangat penting untuk memperkenalkan warna Islam yang modern, berfihak pada yang lemah, dan damai.
Upaya itu tak bertepuk sebelah tangan. Wang Zuo An, Menteri urusan administrasi agama China, menyatakan ketertarikannya untuk bekerjasama dengan Muhammadiyah. Wang menyampaikannya saat menerima kunjungan ketua umum PP Muhammadiyah Haedar Nashir beserta rombongan Pimpinan Pusat Muhammadiyah di gedung tua Kantor Urusan Agama China, di Beijing, Selasa Siang (12/09).
Menteri Wang menilai kondisi keagamaan di Indonesia begitu damai dan harmoni. Hal itu disimpulkannya dari hasil kunjungannya ke Indonesia pada 2010 silam. Wang ingin kondisi tersebut tercipta di Tiongkok.
Program keagamaan dan pendidikan menjadi prioritas dalam kerjasama antara Muhammadiyah dengan Tiongkok. Pembinaan keagamaan dalam pengelolaan ibadah haji dan pembinaan para imam serta khatib di China.
Menanggapi keinginan tersebut, Haedar Nashir merespon secara positif, bahwa Muhammadiyah sangat terbuka untuk kerjasama dalam bidang keagamaan. Muhammadiyah, menurut Haedar, memiliki pengalaman yang panjang dalam membangun tradisi keagamaan dan mengelola ibadah haji.
Di samping itu, Haedar juga mengajak diadakannya kerjasama dalam dunia pendidikan. Sebab, Muhammadiyah memiliki 170 an perguruan tinggi, yang bisa dilakukan kerjasama dengan lembaga pendidikan di China.
Menanggapi kunjungan PP Muhammadiyah ke Tiongkok, respon netizen cukup beragam. Di akun twitter yang mengunggah foto dan berita tentang kunjungan tersebut sudah diretweet oleh 112 orang dan dilike oleh 329 orang sampai dengan Jumat pagi (14/9/2018) ini.
Akun @firman sane mengunggah cuitan “Saya yakin Muhammadiyah sangat peduli dg sdr kita di Uighur, menjadi agenda. Semoga Allah mudahkan jalannya .. Amin.” Hal senada diunggah akun @ArifTiff dan @GilbertZizi. Sebagaimana pemberitaan di berbagai media, muslim Uighur di Tiongkok mengalami berbagai tindakan represif dari Pemerintah Negeri Tirai Bambu itu.
Tak sedikit pula yang menaruh harapan dan apresiasinya atas kunjungan tersebut. Akun @BolatSos mengungkap komentar ,” Sukses ayahanda, dan semoga allah SWT selalu melindungi Ayahanda dlm setiap melangkah.” Dalam ungkapan yang tak jauh berbeda akun @FathullahFathu2 mengunggah komentar “Sukses Selalu Untuk Jihad Konstitusinya.”
Harapan dari kunjungan ini menunjukkan nilai strategisnya. Amanah untuk memperluas dan meningkatkan upaya dakwah Muhammadiyah ke Negeri Tiongkok menjadi tanggungjawab seluruh pimpinan, warga, dan kader Muhammadiyah. (MTA)