Muhammadiyah Miliki Aset Tanah Capai 21 Juta Meter Persegi

Muhammadiyah Miliki Aset Tanah Capai 21 Juta Meter Persegi
Foto/net

MONITORDAY.COM - Sekretaris Pimpinan Pusat Muhammadiyah Agung Danarto menyatakan bahwa aset tanah yang dimiliki oleh organisasi tersebut mencapai 21 juta meter pesegi.

"Saya percaya tidak kurang dari jumlah tersebut. Suatu jumlah yang banyak," kata Agung, dikutip dari Antara, Selasa (29/12)

Hal tersebut dikatakan Agung dalam Webinar Refleksi Akhir Tahun Pimpinan Cabang Istimewa Muhammadiyah (PCIM) Malaysia-PCIM Taiwan bertajuk Nilai Strategis Big Data bagi Persyarikatan Muhammadiyah, (27/12) lalu.

Dia mengatakan, dari total aset tanah yang dimiliki Muhammadiyah sebagian telah digunakan oleh persyarikatan, dan yang belum digunakan mencapai 50 persen.

"Dulu saya mengira tanah wakaf yang belum dimanfaatkan ukurannya kecil-kecil ternyata setelah saya di PP, tidak semuanya kecil, yang hektaran juga tidak sedikit, 9.000 meter di daerah cukup strategis," terang Agung.

Dalam kesempatan itu, Agung mengungkapkan bahwa Muhammadiyah telah mendirikan Pusat Syiar Digital Muhammadiyah, yaitu website jejaring Muhammadiyah dan analisis media sosial. 

"Program ini sudah jalan tetapi untuk big data Walaupun sudah dicanangkan dan penanggung jawab ada sampai saat ini big data belum jalan," kata Agung.

Dia mengatakan Muhammadiyah merupakan asosiasi puluhan ribu LSM yang semua bergerak secara semi otonom. Secara struktural Muhammadiyah saat ini memiliki 13.693 Pimpinan Ranting, 4.850 Pimpinan Cabang, dan 461 Pimpinan Daerah. 

"Dalam struktur tersebut ada Organisasi Otonom, belum lagi ada Amal Usaha Muhammadiyah (AUM) yang tersebar di berbagai daerah hingga pelosok," terang Agung.

Agung menjelaskan, dari masing-masing entitas tersebut mereka berjalan secara otonom, inisiatif sendiri dan membiayai sendiri, sehingga big data punya nilai penting. Namun saat ini dinilainya belum optimal.

"Dari entitas besar ini hanya masing-masing lidi untuk membersihkan halaman, walaupun lidi banyak tetapi tidak efektif bersihkan halaman. Yang dibutuhkan bagaimana lidi banyak dijadikan ikatan yang kemudian dipakai menyapu halaman. Ini perlu dukungan big data," demikian kata Agung Danarto.