Muchlas Rowi Ajak Pemuda untuk Kritis, Tapi Bukan Nyinyir

MONITORDAY.COM - Pemuda di masa kini memiliki peran penting dalam kehidupan bernegara. Salah satunya daya kritis terhadap hal apapun, termasuk soal kebijakan yang tidak sesuai dengan cita-cita berbangsa.
Demikian dikatakan Founder Monday Media Group (MMG), Muchlas Rowi, dalam diskusi Forum Meja Bundar, Bertajuk "Pemuda Merdeka: Kritis, Kolaborasi, dan Berprestasi", pada Kamis (19/8/2021).
Menurut Muchlas, dengan berkembangnya media sosial, sikap kritis bisa diekspresikan dengan berbagai hal. Namun yang harus diperhatikan adalah kritik yang bertanggung jawab, bukan justru nyinyir seperti yang banyak terjadi saat ini.
"Dua kosa kata ini yang seringkali sulit dibedakan. Apalagi di masa serba digital ini, justru lebih banyak nyinyir, ketimbang kritik yang konstruktif," kata Muchlas.
Karena itu, Muchlas mengajak kepada kepada segenap pemuda untuk berperan, sebagaimana dalam perjalanan sejarah Indonesia, mereka menjadi penggerak dan pembawa perubahan.
"Tentunya di zaman digital ini peran pemuda tidak sama dengan dulu, misalnya dengan menghalau hoaks, mengkritik dengan cara-cara kreatif, dengan tentunya tetap bertanggung jawab," tutur Komisaris Independen PT Jamkrindo ini.
Selain kritis, Muchlas juga mengajak segenap pemuda untuk berkolaborasi. Di mana sejarah bangsa juga menunjukkan bahwa suksesnya pergerakan nasional merupakan hasil kolaborasi dari para pemudanya.
"Ini juga harus dibangun, dengan memanfaatkan teknologi yang berkembang saat ini, anak muda harus bersama-sama berkolaborasi dalam banyak hal, demi kemajuan bangsa," kata dia.
"Kami di MMG juga terbuka kepada teman-teman sekalian, dan seluruh anak muda untuk mengkolaborasikan ide, gagasan, untuk menjadikan sesuatu yang bermanfaat bagi banyak pihak," demikian Muchlas Rowi.
Selain Muchlas, dalam diskusi Forum Meja Bundar ini, turut hadir sebagai pembicara, Muhammad Rafsanjani (Sekjen PMII), Robby Karman (Sekjen IMM), Imayati Kalean (Sekjen PB Kohati), dan Tri Natalia Urada (Sekjen PP PMKRI).