Mualafnya Jay Palfrey, Youtuber Travelling Inggris Terkenal

Mualafnya Jay Palfrey, Youtuber Travelling Inggris Terkenal
Foto: Youtube Jay Palfrey

MONITORDAY.COM - Tragedi WTC 9 September 2001 menyisakan cap buruk untuk islam. Hingga hari ini, nama islam sulit bersih kembali dari stereotip negatif, wajah islam yang tampil di barat “Islam adalah agama teroris.” Meskipun sudah 20 tahun berlalu, framing barat terhadap islam sangat sulit berubah.

Begitu juga yang terjadi pada Jay Palfrey dan keluarga. Islam pertama kali ia dengar saat tragedi 9/11. Sejak saat itu ia mengaku selalu termakan isu negatif tentang islam selama bertahun-tahun. Pokoknya apapun tentang islam adalah aksi teroris.

Memiliki hobi jalan-jalan atau travelling menuntun perjalanan Jay Palfrey dalam mengenal Islam. Jay Palfrey adalah seorang Youtuber Travelling terkenal di Inggris, tepatnya di Britania Raya. Konten youtubenya berisi petualangan keliling dunia. Saat ini usianya 26 tahun dan sudah 1 tahun menjadi mualaf.

Sebagai seorang traveller, Jay selalu dihinggapi rasa penasaran sehingga ia terdorong untuk selalu berpetualang, mengeksplor dunia, dan selalu ingin belajar hal baru. Ia menempuh kuliah magister jurusan jurnalisme internasional, ia belajar bagaimana media salah paham dalam mempersepsikan Islam. Itu juga yang menjadikannya penasaran dan tertarik dengan dunia Islam, di samping memang ia senang mempelajari budaya, masyarakat dan bahasa di seluruh dunia.

Perjalanan mengenal Islam ia mulai sejak 2017, ia terbang ke Turki dan Iraq. Tak disangka, perjalanannya ke dua negara muslim tersebut membuat Jay kenal wajah Islam yang sebenarnya. Ia bahkan berbaur dan tinggal bersama warga lokal, mempelajari budayanya, mencicipi makanan dsb.

Menurutnya, orang islam baik-baik dan ramah, islam adalah agama yang baik dan damai. Di tengah perjalanananya, ia selalu meluangkan waktu untuk meneliti dan mencari tahu tentang islam yang sebenarnya, bukan islam yang diberitakan oleh media barat.

Pakistan dan Turki menjadi negara favorit Jay sejauh perjalanannya keliling dunia. Ia suka dengan orang-orangnya, makanan, budaya, dan masjid-masjid yang ada disana. Pakistan yang terkenal dengan terorisme, perang dan kekerasan, ternyata tidak Jay temui disana.

Mengenal Islam dari tempatnya membuat Jay terpukau dengan ajaran agama Islam. Ia merasa citra negatif Islam yang selama ini tertanam dalam benaknya hanya sebuah kesalahpahaman. Hingga Allah memberinya hidayah dan ia mengucapkan dua kalimat syahadat di Masjid Sulaimaniyah, Istanbul, Turki pada tahun 2020. Proses mualafnya tersebut dibagikan di kanal Youtube miliknya (16/10/2020).

Ia menyambut keislamannya dengan penuh damai dan bahagia. “Aku merasa sangat  bahagia dan damai. Aku tidak pernah merasa sebahagia ini dalam hidup. Perasaan yang tidak ada bandingnya di dunia. Sebelum aku masuk ke masjid, aku dulu adalah seorang Atheis.

Saat menjadi Atheis, hidupku tidak bermakna. Aku tidak percaya kalau Sang Pencipta itu ada. Tidak ada apa-apa lagi setelah kematian. Dan setelah aku masuk masjid dan mengucapkan syahadat, aku merasa sangat bahagia. Aku merasa hidupku berubah dari hitam putih menjadi berwarna”, terangnya saat diwawancarai Youtube Towards Eternity (6/9).

Setelah masuk islam, Jay tidak banyak mengalami penolakan, walaupun berasal dari keluarga atheis. Adiknya yang pertama kali ia hubungi setelah mengucap syahadat, memberinya support, begitupun Ibunya.

Ia bersyukur dikelilingi keluarga dan teman-teman yang baik dan tetap bersamanya meski dia sudah islam. Jay berharap dan mendoakan mereka agar bisa menemukan perjalanan indah masuk islam suatu hari nanti.

Jay yang lama hidup dengan gaya hidup barat, tidak begitu sulit menyesuaikan diri dengan syariat islam. Ia bahkan tidak memakan babi sejak umur 10 tahun, ia berhenti minum alkohol sejak di bangku kuliah, karena menurutnya alkohol adalah gaya hidup yang tidak sehat. Sementara gaya hidup berpacaran, sudah ia tinggalkan lama, terakhir berpacaran usia 17 tahun.

Namun, ia merasa sulit saat berhadapan dengan syariat shalat dan puasa. Ditambah lagi, ia menjalani keislaman saat pandemi covid 19. Ia merasa sendirian, tidak bisa belajar agama dengan bertemu orang. Hal Itu tidak membuat Jay putus asa, ia belajar islam dari internet dan menonton video-video di youtube. Dan syukurnya, saat ini ia sudah mulai terlatih dengan shalat dan puasa, bukan menjadi hal sulit lagi karena sudah rutinitas.

Terakhir, Jay memberi pesan kepada non-muslim yang punya miss-persepsi terhadap Islam, “Belajarlah dari pengalaman pribadimu, jangan dari media. Berkeliling dunialah, kunjungi negara-negara yang mayoritas muslim dan berikan dirimu peluang dan waktu untuk ngobrol dengan orang islam dan pelajarilah hidup dan kisah mereka. Karena aku jamin itu tidak seperti yang media katakan. Dan saat kamu berkeliling dunia dan melihat ada yang negatif, ketahuilah Islam itu sempurna tapi muslim tidak.”

Dengan hobi travellingnya yang ia publikasikan melalui Youtube dan Instagram, Jay berharap bisa terus memposting hal positif tentang budaya islam dan mengubah persepsi negatif tentang islam. "Aku berharap bisa mengubah persepsi negatif tentang muslim di seluruh dunia, Insya Allah."

Kanal Youtube Jay Palfrey: https://www.youtube.com/c/JayPalfrey/about