MPR Lantik Pimpinan Baru, Ini Harapan Basarah dan Zulhas
Pelantikan pimpinan baru MPR menambah semangat dan kekuatan.

MONITORDAY.COM - Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) pada hari ini, Senin (26/3) resmi melantik tiga pimpinan baru. Ketiganya ialah Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar, Politisi PDIP Ahmad Basarah dan Sekretaris Jenderal Partai Gerindra Ahmad Muzani.
Para politisi yang resmi menjabat Wakil Ketua MPR itu dilantik oleh Ketua Mahkamah Agung (MA) Hatta Ali di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta. Pelantikan tersebut merupakan implementasi dari disahkannya revisi Undang-Undang tentang MPR, DPR, DPD dan DPRD (UU MD3) yang mensyaratkan penambahan kursi Pimpinan MPR/DPR dari partai pemenang Pemilu.
Usai dilantik, Ahmad Basarah lalu mengucapkan terimakasih kepada Pimpinan MPR yang telah melantik dirinya. Menurutnya, pelantikan Pimpinan baru MPR ini membuktikan semangat MPR untuk senantiasa menjaga kualitas demokrasi dan memberikan penghormatan kepada mandat rakyat atas hasil Pemilu 2014 lalu.
Basarah berharap adanya penambahan pimpinan dapat mengkuatkan peran MPR dan meningkatkan kualitas demokrasi Indonesia.
"Kami bertiga berharap dapat mengkuatkan peran MPR yang sangat strategis dalam sistem ketatanegaraan kita. Dan juga fungsi melaksankan sosialiasi ideologi bangsa," katanya.
Selain itu, Basarah berharap agar para Ketua Umum Parpol, Presiden dan Fraksi-Fraksi di MPR dan kelompok DPD bisa menghadirkan haluan bernegara melalui amandemen terbatas UU MD3 khusus pasal yang mengatur MPR.
"Agar mendapatkan kembali wewenang untuk menyusun dan menetapkan Garis-Garis Besar Haluan Negara, sehingga bangsa Indonesia kembali akan memiliki haluan bernegara," imbuhnya.
Sementara itu, Ketua MPR Zulkifli Hasan meyakini dilantiknya tiga pimpinan baru bisa memperkuat MPR. "Kami meyakini bisa memperkuat persatuan, kebersamaan dan harmoni," ujarnya sebelum pelantikan.
Ia juga mengakui bahwa sebelumnya MPR mendapatkan rekomendasi soal perlunya haluan negara. "Mudah-mudahan kami bisa lebih efektif bekerja untuk merumuskan haluan negara," pungkas Zulhas.
[Yst]