Kunjungi Korban Bencana Sulteng, Luhut: Kepedulian Peserta Annual Meeting IMF-World Bank Sangat Besar
Menko Kemaritiman RI Luhut Binsar Panjaitan bertolak dari Bali menuju Palu Sulawesi Tengah pada Jumat (5/10/2018). Turut serta dalam rombongan Jianhai Lin dari IMF dengan jabatan the Secretary of the Fund and the International Monetary and Financial Committee.

MONITORDAY.COM – Di tengah kesibukannya mempersiapkan IMF-World Bank Annual Meeting di Bali, Menteri Koordinator (Menko) Kemaritiman Luhut Binsar Panjaitan menyempatkan diri untuk mengunjungi Palu Sulawesi Tengah pada Jumat (5/10). Luhut ditemani Sekretaris IMF, Jianhai Lin.
“Saya dengan Mr. Jianhai datang untuk melihat dan kami bersama-sama membantu berikan sumbangan kepada pengungsi,” terang Menko Luhut dalam perjalanan dari Bali menuju Palu dengan pesawat Hercules A-1341 milik TNI-AU di hari yang sama.
Empat lokasi di Palu yang dikunjungi adalah RSU Anutapura Palu, Perumnas Balaroa, Pegunungan Gawalise, dan Posko Bantuan di kantor Detasemen TNI-AU Mutiara Palu.
“Jangan orang bilang kita di Bali sibuk menyelenggarakan konferensi kelas tinggi lalu kita lupa menangani bencana di Palu. Nggak, sama sekali jauh dari itu. Kita sangat prihatin dan kita ingin juga kontribusi. Daripada kita tunggu-tunggu ya kita mulai sumbang saja,” ujar Luhut.
Kepedulian para peserta Annual Meeting, kata Luhut, amat besar terhadap bencana di Sulawesi Tengah. Menurut Luhut, ini bisa dilihat dari antusiasme mereka untuk melihat tempat kejadian secara langsung. Bila sebelumnya perwakilan Bank Dunia untuk Indonesia Rodrigo Chaves yang ikut bersama rombongan Wapres Jusuf Kalla, maka kali ini Mr. Jianhai bersama dirinya.
“Apa yang di Bali itu saya ajak mereka dan kebetulan mereka sendiri mau. Hanya tadinya mereka nggak tahu caranya bagaimana,” ujar Luhut menjelaskan bahwa IMF dan WB yang akan menyelenggarakan rapat tahunannya di Bali mulai 8 Oktober, antusias menerima ajakan Menko Luhut.
Seusai melihat kondisi daerah bencana khususnya di Perumnas Balaroa, Menko Luhut menyatakan simpatinya. “Saya sangat berduka. Saya nggak bisa bayangkan bagaimana terjadinya,” ungkapnya.
“Tapi saya juga sangat bangga, bahwa orang kita itu masih percaya sama pemerintah bahwa pemerintah akan bantu mereka. Karena mereka lihat sudah mulai masif bantuan-bantuan datang,” tambahnya setelah berinteraksi dengan para pengungsi.