Mohamed Salah, Sepakbola dan Citra Positif Islam
Legenda Liverpool lainnya Michael Owen menilai, bila pencapaian Salah selama ini telah melampui pemain-pemain sekelas dirinya, Luis Suarez, atau pu Stephen Gerard.

DEMIKIAN bunyi dari chant terbaru para Liverpudlian atau fans Liverpool, yang khusus dibuat untuk menyemangati winger mereka, Mohammed Salah. Lagu ini menyasar kepada perjuangan unjuk gigi winger kelahiran Mesir 25 tahun silam. Bahwa sepakbola tak sekedar mengolah si kulit bundar.
Kalau ada kisah seribu satu malam, maka ini bukanlah kisah tentang kisah Abu Nawas yang jadi ‘dukun dadakan’. Yang kian hari kian terkenal, dan dikunjungi banyak orang. Bukan pula kisah tentang Ali Baba yang menemukan rahasia sarang penyamun. Yang tak lama setelah itu, apa pun bisa ia dapatkan.
Tapi ini adalah kisah tentang pemuda kampung nan miskin, dengan mimpinya bermain sepakbola. Tempat kelahiran Salah adalah sebuh desa terpencil bernama Nagrig. Tepatnya 146 km dari ibukota Mesir, Kairo. Nagrig adalah sebuah kampung dengan kondisi perekonomian yang miskin. Kondisi yang memaksa sebagian warga Nagrig yang mencoba bertahan hidup dengan melakukan tindakan yang melawan hukum seperti mencuri. Tapi Salah tidak begitu. Ia memilih sepakbola untuk keluar dari kebiasaan warga kampungnya.
<iframe width="560" height="315" src="https://www.youtube.com/embed/H-CPThvoXF8" frameborder="0" allow="autoplay; encrypted-media" allowfullscreen></iframe>
Salah juga tak mengejar berkeranjang-keranjang uang. Salah hanya berpikir untuk melakuan yang terbaik dalam profesinya, lalu memberi manfaat untuk orang lain.
“Mudah bermain dengan kualitas ini. Jika kamu melihatku sekarang dan lima tahun yang lalu, semua telah berubah secara mental dan fisik,” ujar Salah seperti dilansir Metro.co.uk, Jum’at (23/2/2018).
Saban hari, Salah berusaha terus meningkatkan kualitas dirinya. Itu ia lakukan untuk membayar kepercayaan para fans yang tak henti-henti memberinya semangat dan dukungan. “Aku mencoba untuk menigkatkan diriku setiap hari. Aku selalu membuat diriku merasa dalam tekanan agar bisa lebih berkembang,” pungkasnya.
Satu hal lagi, Salah juga ingin mengubah persepsi orang kebanyakan tantang keyakinan yang dianutnya melalui sepakbola. Bahwa Islam tak seburuk yang dibayangkan selama ini.
Selama ini di belahan dunia Barat, memang sedang ada gejala umum, termasuk di Inggris, ketakutan terhadap sesuatu yang berkaitan dengan Islam. Inilah reaksi atas sejumlah serangan teroris yang menimpa Inggris dan beberapa kota di Eropa dalam satu decade terakhir. Beberapa serangan aksi terorisme yang terekam dalam kepala masyarakat Inggris misalnya adalah pemboman di London 7 Juli 2005 yang menewaskan 52 jiwa dan 700 lainnya luka-luka.
Pasca kejadian tersebut, kebencian dan anti-Muslim pun menjalar dan mengakar di Tanah Inggris.
Namun Mohammed Salah mengubah semua pandangan itu. Sebaliknya, masyarakat Inggris malah mulai resfek terhadap Islam. Lihatlah bagaimana refeknya para liperfuldian kala Muhammad Salah di atas lapangan. Liukan tubuh, torehan golnya telah menyihir para fans mendorong sebagian besarnya untuk mulai mengenal Islam.
Soal komitmen keislamannya, Mohammed Salah tak usah diragukan. Beberapa kali tertangkap kamera sedang membaca al-Qur’an atau membawa al-Qur’an setiap kali dia pergi. Mohammed
Salah pernah pula menyumbang sekitar Rp 9,3 miliar untuk penyediaan alat pengobatan kanker di negaranya. Salah juga pernah menyumbang Rp 3,5 miliar untuk acara kawin massal 70 pasangan di Kota asalnya. Setiap bulan, Salah rutin menyisihkan Rp 40 juta untuk santunan fakir miskin di Mesir. Hebatnya lagi, satu gol yang ia cetak bernilai satu lembu. Kemudian lembu itu pun disembelih dan dagingnya dibagikan kepada fakir miskin, sebagai tanda syukur kepada Allah.
Kini, Salah menjadi bintang sepakbola kebanggan Liverpool dan juga kebanggaan bagi seluruh ummat islam di dunia. Padahal, ketika pertama diboyong ke Anfield, Salah sebetulnya sempat diragukan. Tak terkecuali bagi Stephen Gerard. “Sewaktu Salah datang, saya dan banyak fans Liverpool, tak terlalu yakin itu akan berhasil,” ujar Gerard.
Namun, keraguan Gerard terbukti keliru. Salah membalasnya dengan penampilan mempesona. Meski bukan seorang ujung tombak murni, namun Salah kini menjadi kandidat top skor Liga Inggris 2017/2018. Dari 45 pertandingan yang dia jalani, Salah sudah mencetak 41 goal.
Legenda Liverpool lainnya Michael Owen menilai, bila pencapaian Salah selama ini telah melampui pemain-pemain sekelas dirinya, Luis Suarez, atau pun Stephen Gerard. Apalagi bila dalam beberapa hari mendatang, Salah bisa membawa Liverpool menjuarai Liga Champions. Boleh jadi, Salah lah pemain berikutnya yang akan meraih predikat Balon d’Or. Pencapaian tertinggi bagi pemain sepakbola saat ini. [ ]