Metode Ini Cocok untuk Melatih Sepak Bola Anak Usia 10-13 Tahun

Fokus pengembangan pada umur 10-13 tahun yakni mengajarkan kemampuan skill aksi-aksi sepak bola dalam menyerang, bertahan dan transisi.

Metode Ini Cocok untuk Melatih Sepak Bola Anak Usia 10-13 Tahun
Pelatihan Pelatih Sepak Bola Lisensi D bagi Guru Penjasorkes SMP Tahun 2017 (ditpsmp)

MONDAYREVIEW.COM - Metode apakah yang cocok untuk melatih anak pada jenjang umur 10-13 tahun? Pada rentang umur tersebut, merupakan fase pengembangan skill sepak bola. Metode pelatihan yang digunakan adalah belajar, Belajar, Main. Pada umur 10-13 tahun telah memiliki karakteristik tubuh proporsional, keseimbangan jasmani dan biologis; semangat berkompetisi tinggi, tidak mau kalah; koordinasi gerak prima; kemauan belajar tinggi, antusias pada hal baru.

Fokus pengembangan pada umur 10-13 tahun yakni mengajarkan kemampuan skill aksi-aksi sepak bola dalam menyerang, bertahan dan transisi; fokus pada 4 komponen skill utama (dribble, strike the ball, first touch dan 1 vs 1); menyempurnakan kelincahan dan koordinasi gerak.

Menurut Instruktur PSSI, Emral Abus pada tahapan kedua jenjang umur di atas maka ketika melakukan game jangan terlalu banyak intervensi. Disinilah dibutuhkan para pelatih ataupun guru yang memerlukan kesabaran.

“FIFA akan marah kalau di level-level bawah berlatihnya seperti Semen Padang, Persib. Yang penting anak senang dulu, banyak yang ikut. Jangan menggunakan latihan yang menakutkan,” kata Emral Abus di POR Pelita Sawangan, Senin (13/11) seperti dilansir situs ditpsmp.

Menurutnya jika ada anak-anak sudah banyak bergerak dan terbiasa bergerak maka akan gampang untuk mempelajari teknik. Kesenangan untuk mengajar peserta didik di usia SMP diperlihatkan oleh Setiawan Pamungkas guru Penjasorkes SMPN 4 Paringin, Kalimantan Selatan. Menurutnya mengajar anak SMP begitu menyenangkan karena mereka sedang begitu bertenaga dan senang bermain.

Pada jenjang umur ini menurut Instruktur PSSI, Liestiadi kompetisi diperbolehkan untuk umur 10-13 tahun. Bersaing secara sehat diajarkan sejak usia SMP ini. Maka sedari muda nilai-nilai karakter positif dapat dipupuk dan dibiasakan.

“Anak-anak kita baik pemain, suporter, maupun jajaran orang yang ingin berkarier di sepak bola terkadang lupa arti dan makna sepak bola yang sebenarnya. Di PSSI kita mempunyai 3 value. Cukup 3, yakni respek, fair play, dan disiplin. Di dalam tiga itu berbicara hal yang sangat mendalam untuk membangun suatu filosofi sepak bola yang ke depannya kita harapkan dapat berkontribusi untuk pembangunan manusia Indonesia yang seutuhnya,” kata Sekjen PSSI, Ratu Tisha pada Upacara Pembukaan Pelatihan Pelatih Sepak Bola Lisensi D bagi Guru Penjasorkes SMP Tahun 2017 di POR Pelita Sawangan, Ahad (12/11).