Meringankan Beban Fiskal Pemerintah
SUN dan Sukuk juga menjadi salah satu instrument investasi pilihan karena menghasilkan laba yang pasti dibanding saham.

Meringankan Beban Fiskal Pemerintah
MONDAYREVIEW.COM – Saat mendengar kata utang negara, kebanyakan dari kita akan berpikiran negative. Dalam bayangan kita pemerintah akan meminjam kepada negara lain atau investor dari luar negeri, lalu kita sebagai rakyat menanggung beban untuk membayarnya. Namun pernahkah kamu terpikir jika pemerintah berutang tidak kepada investor asing, namun kepada rakyatnya sendiri? Mungkinkah hal itu diwujudkan? Tahukah kamu bahwa negara maju seperti Amerika Serikat dan Jepang jumlah utangnya fantastis, namun sebagiannya berasal dari rakyatnya sendiri?
Percaya atau tidak, sebagai rakyat kita bisa membantu meringankan beban fiscal pemerintah. Caranya adalah dengan membeli surat utang negara (SUN) atau surat utang negara syariah yang disebut dengan sukuk. SUN dan Sukuk juga menjadi salah satu instrument investasi pilihan karena menghasilkan laba yang pasti dibanding saham. Walaupun tentu saja karena rendahnya resiko berinvestasi melalui sukuk, maka imbal hasilnya pun tidak sebesar saham. SUN menjadi salah satu instrument pemerintah untuk menjaring dana segar dari masyarakat sebagai salah satu cara menambal defisit dari APBN.
Pemerintah melalui Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko (DJPPR) Kementerian Keuangan sukses menggelar lelang Surat Utang Negara (SUN) pada (25/8). Walau begitu, dari lelang kali ini, jumlah penawaran yang masuk mengalami penurunan. Berdasarkan data DJPPR, total penawaran yang masuk pada lelang hari ini hanya Rp 78,35 triliun. Jumlah ini turun dibandingkan lelang SUN yang digelar dua pekan lalu, Selasa (11/8), di mana penawaran yang masuk mencapai Rp 106 triliun dari tujuh seri ditawarkan.
Dari total penawaran yang masuk, pemerintah hanya menyerap sebanyak Rp 22 triliun pada lelang kali ini. Sebenarnya, jumlah ini melebihi target indikatif pemerintah yang ditetapkan yakni Rp 20 triliun. Seri FR0086 yang akan jatuh tempo pada 15 April 2026 menjadi seri yang paling banyak diburu investor dengan jumlah penawaran masuk hingga Rp 30 triliun pada lelang tersebut. Selain itu, seri FR0086 juga menjadi seri yang paling banyak dimenangkan pada lelang hari ini. Di mana, nominal yang diserap mencapai Rp 8,20 triliun, dengan yield rata-rata tertimbang sebesar 5,41%.
Instrumen keuangan seperti Sukuk dan SUN juga tak hanya diterbitkan oleh Kementerian Keuangan, namun bisa juga oleh Bank Indonesia. Hanya saja jika diterbitkan BI, maka namanya menjadi Sertifikat Bank Indonesia atau Sertifikat Bank Indonesia Syariah. Bank Indonesia mengeluarkan SBI dalam rangka mengatur peredaran uang di masyarakat. Hal ini karena BI merupakan otoritas moneter pemerintah. Penerbitan SBI dapat mempengaruhi jumlah uang yang beredar di masyarakat, yakni mengurangi jumlah uang yang beredar.
Kembali kepada SUN dan Sukuk, tak hanya warga negara Indonesia, WNA pun diizinkan untuk membeli sukuk. Sayangnya masyarakat kita masih belum sepenuhnya sadar manfaat instrument investasi seperti Sukuk, Maka jangan heran jika SUN dan Sukuk kita pun masih banyak dibeli oleh WNA. Perlu ada program sosialisasi yang massif dan terstruktur dari pemerintah perihal hal ini. Agar rakyat Indonesia bisa menolong pemerintahnya sendiri melalui instrument SUN dan Sukuk.