Kementerian ESDM Targetkan Layanan Listrik 2019 Capai 99,9 Persen
Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Ignasius Jonan mengatakan bahwa target elektrifikasi sudah mencapai 98% ditahun 2018 dan untuk tahun depan diperkirakan dapat mencapai 99,9%

MONITIRDAY.COM – Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Ignasius Jonan mengatakan bahwa target elektrifikasi sudah mencapai 98% ditahun 2018 dan untuk tahun depan diperkirakan dapat mencapai 99,9%. Hal itu disampaikan saat Diskusi Media Forum Merdeka Barat (FMB) 9 Edisi 4 Tahun Kerja Pemerintahan Joko Widodo-Jusuf Kalla dengan tema "Penguatan Indonesia Sentris", di Auditorium Gedung 3 Kementerian Sekretariat Negara, Jakarta, Rabu (24/10/2018).
Ia menambahkan bahwa 98% dari masyarakat di tanah air saat ini sudah menikmati layanan listrik. Ini melebihi target yang sudah ditetapkan dalam rencana pembangunan jangka menengah (RPJM) itu sebenarnya targetnya sebesar 97,5% rasio elektrifikasi diakhir 2018.
Meski telah melebihi target Menteri ESDM menyatakan masih tersisa 2% atau setara dengan 5,2 juta masyarakat Indonesia yang belum menikmati listrik. Untuk itu, Jonan mengatakan bahwa pemanfaatan energi baru terbarukan akan melengkapi rasio kelistrikan di wilayah-wilayah yang sulit dijaungkau.
"5,2 juta masyarakat Indonesia yang belum menikmati penerangan atau listrik itu sangat banyak, setara dengan seluruh populasi Negara Singapura, karena itu saya sangat berharap tahun depan seluruhnya akan dapat menikmati penerangan dan untuk daerah-daerah yang terisolir dan sulit dijangkau kita gunakan energi baru terbarukan," ujarnya.
Pemerintah terus mengupayakan melistriki seluruh wilayah Indonesia agar seluruh lapisan masyarakat dapat menikmati listrik sebagai pintu peradaban dan wujud energi berkeadilan. Usaha mewujudkan energi berkeadilan terus dilakukan Kementerian ESDM demi keterjangkauan sumber energi di masyarakat, baik terjangkau dari segi akses maupun dari tarif. Sehingga diusahakan agar tahun 2019 tak ada kenaikan tarif listrik.
Selain itu, pemerintah juga menyediakan program BBM Satu Harga.
”Kita harus membuat pemanfaatan energi, yang paling utama demi ketersediaan, disamping keterjangkauan harga. Sebelumnya harga BBM Kabupaten Puncak – Papua 100 ribu/liter, Nunukan 40 ribu/liter, sekarang satu harga,” tukasnya.
Menurut Jonan, jika dilihat upaya pemerintah membangun SPBU di wilayah 3T (Terluar, Terdepan Tertinggal).
“Tahun lalu sudah dibangun 57 titik, tahun ini target 73 titik, target sampai akhir 2019, ada 160 titik,” jelasnya.
Selanjutnya bagi masyarakat yang belum menikmat listrik di daerah yang sangat sulit dijangkau maka pemerintah menyediakan paket lampu surya hemat energi.
“Kita memberikan gratis yang berupa 4 buah lampu 25 watt, juga satu colokan untuk mengisi baterai ponsel. Tahun lalu kita memasang 79.556 rumah yang dominan di daerah Indonesia Timur. Lalu ada 167 ribu rumah target akan dipasang tahun ini,” tambahnya lagi.