Menteri Darmin: World Bank, IMF dan WEF Tak Lebih Tahu dari Kita
MONDAYREVIEW.COM, Jakarta - World Bank memperkirakan pertumbuhan ekonomi Indonesia pada 2018 mendatang akan mencapai 5,5 persen. Perkiraan lembaga donor internasional ini dipertanyakan oleh Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Darmin Nasution.

MONDAYREVIEW.COM, Jakarta - World Bank memperkirakan pertumbuhan ekonomi Indonesia pada 2018 mendatang akan mencapai 5,5 persen. Perkiraan lembaga donor internasional ini dipertanyakan oleh Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Darmin Nasution.
Menurutnya, lembaga internasional seperti Wold Bank dan IMF menggunakan model prediksi proyek yang tidak mendalam dan hanya melihat dari kulitnya saja.
"Mereka itu membuat model menurut logika umum, kalau Indonesia apa sih, penghasil bahan mentah, hasil pertambangan itu aja. Ya itu memang bisa menjadi model," jelas dia di Gedung DPR, Jakarta, seperti dikutip Okezone.com, Rabu (5/10).
Tak hanya mempertanyakan model yang dipakai Wold Bank, Darmin juga mempertanyakan keputusan Wold Economic Forum (WEF) yang menurunkan peringkat daya saing Indonesia dari urutan 37 menjadi 41.
Menurut dia, WEF juga tidak menggunakan model proyeksi yang tidak mendalam.
"Saya sudah baca ini bagaimana sih (bisa turun), itu enggak ada urusannya dengan perizinan, bukan itu yang diukur. Dia (WEF) katakan Indonesia rakyat yang pendidikannya SD banyak, tingkat kesehatan juga jelek," ujar Darmin.
"Tapi dari dulu memang begitu, nah kok tiba-tiba bisa turun jauh. Memang memburuk dari tahun lalu? Enggak malah membaik. Kemudian katanya kesiapan teknologi kurang, tapi apa negara lain lebih baik," tandasnya.
Darmin melihat, keputusan proyeksi yang dibuat lembaga-lembaga internasional tersebut bergantung dari modal tolak ukur yang digunakan.
Dirinya pun menghimbau agar seluruh lapisan masyarakat Indonesia tidak terpengaruh dengan proyeksi-proyeksi tersebut.
"Jadi World Bank dan IMF bisa punya model begitu, tapi kita juga punya model sendiri. Jadi jangan risau dengan pendapat orang lain, dia tidak lebih tahu dari kita," pungkasnya. (FRZ)