Mendorong Daya Saing SDM untuk Mewujudkan Indonesia 4.0
Banyaknya pengguna internet dan SDM yang berpendidikan tinggi menjadi kekuatan potensial untuk menjadi pemain kunci dalam industri berbasis digital.

MONDAYREVIEW - Indonesia memiliki potensi untuk mengambil peran penting dalam persaingan global di era industri berbasis digital. Revolusi Industri 4.0 membuka peluang bagi inovasi dalam dunia industri dimana segala sesuatu dihubungkan dengan internet. Hal ini yang kemudian dikenal dengan internet of things.
Internet of Things adalah sebuah konsep yang bertujuan untuk memperluas manfaat dari konektivitas internet yang tersambung secara terus-menerus. Konsep ini terus berkembang dan mendorong industri lebih efisien. Data dan pergerakan barang dan jasa di pasar dapat dipantau secara akurat. Hingga produsen bisa mengantisipasi berbagai kebutuhan pasar dengan cepat.
Termasuk di antaranya adalah kemampuan seperti berbagi data, remote control, dan sebagainya, termasuk juga pada benda di dunia nyata. Contohnya bahan pangan, elektronik, koleksi, peralatan apa saja, termasuk benda hidup yang semuanya tersambung ke jaringan lokal dan global melalui sensor yang tertanam dan selalu aktif.
Cara Kerja Internet of Things yaitu dengan memanfaatkan sebuah argumentasi pemrograman yang dimana tiap-tiap perintah argumennya itu menghasilkan sebuah interaksi antara sesama mesin yang terhubung secara otomatis tanpa campur tangan manusia dan dalam jarak berapa pun.
Internetlah yang menjadi penghubung di antara kedua interaksi mesin tersebut, sementara manusia hanya bertugas sebagai pengatur dan pengawas bekerjanya alat tersebut secara langsung. Keamanan dalam pengelolaan data menjadi tantangan tersendiri. Kejahatan siber mengintai di setiap tikungan perkembangan teknologi informasi.
Terlepas dari perdebatan tentang Bitcoin dan aset digital lainnya, teknologi Blockchain yang menjadi dasar dari perkembangannya disinyalir banyak kalangan akan berpengaruh pada perkembangan industri di masa kini dan masa depan. Blockchain menggunakan sistem terdesentralisasi yang memungkinkan efisiensi. Ketika seseorang membeli coin bitcoin, sistem computer yang terhubung jaringan blockchain akan mencatat dan memberikan validitas secara otomatis. Sehingga, minim kesalahan, cepat, lebih murah dan mudah.
Terkait dengan potensi Indonesia sebagai pemain kunci di industri berbasis digital, perlu dimanfaatkan jumlah pengguna internet yang tinggi dan pasar yang luas menjadi kekuatan Indonesia untuk merebut peluang masa depan. Hampir 143 juta pengguna internet di Indonesia dan 49,5% di antaranya adalah pengguna berusia 19-34 tahun. Para pengguna tersebut dapat didorong tidak hanya menjadi konsumen namun juga produsen dalam industri berbasis digital.
Indonesia telah menyiapkan lima sektor industri yang akan menjadi percontohan dalam implemntasi Industri 4.0. Ini sesuai yang akan dijalankan pada roadmap Making Indonesia 4.0. Kelima sektor tersebut, yaitu industri otomotif, makanan dan minuman, tekstil, elektronik, serta kimia. Industri lain juga diharapkan dapat menjadikan kelima sektor tersebut sebagai contoh atau benchmark.
Kementerian Perindustrian ( Kemenperin) tengah gencar mendorong peningkatan kompetensi sumber daya manusia Indonesia agar menguasai teknologi digital. “Salah satu langkahnya adalah melalui program vokasi SMK dan industri serta untuk memacu politeknik melalui program skill for competitiveness,” jelas Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto sebagaimana dikutip oleh Kompas.com (14/4/2018).
Potensi SDM yang memiliki kemampuan dan daya saing terkait industri digital harus dipacu dan difasilitasi oleh pemerintah dan swasta. Secara sinergis hal ini dapat memperkuat daya saing industri dan pada gilirannya ekonomi Indonesia baik di tingkat Asia maupun dunia.