Mendikbud: Anak Nakal Jangan Dianggap Suatu Kekurangan

Setiap anak memiliki keunggulan masing-masing.

Mendikbud: Anak Nakal Jangan Dianggap Suatu Kekurangan
(Foto:Mondayreview.com /Toni DS)

MONDAYREVIEW.COM – Setiap anak memiliki keunggulan masing-masing. Keunggulan yang mereka miliki harus terus ditumbuh kembangkan. Hal ini disampaikan oleh Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Muhadjir Effendy saat memberikan bantuan layanan PAUD dari UNICEF dan IKEA Foundation untuk tingkat layanan Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) di Jakarta, Rabu (30/8).

Perlu diketahui Kemdikbud bekerja sama dengan UNICEF dan IKEA Foundation untuk meningkatkan layanan PAUD. Kerja sama itu meliputi perbaikan lingkungan PAUD agar aman dan nyaman bagi anak-anak usia dini, peningkatan kualitas tumbuh-kembang melalui integrasi layanan kesehatan, gizi, perlindungan dengan metode pembelajaran berbasis bermain yang berfokus pada anak, serta meningkatkan kapasitas guru, tenaga kependidikan, kelompok orang tua dan masyarakat. PAUD juga memiliki peran penting dalam tercapainya tujuan pembangunan berkelanjutan.

Pada kesempatan tersebut Muhadjir mengingatkan kepada orang tua atau guru agar tidak berfikir negatif kepada anak yang nakal. Baginya anak nakal bukan sebuah kekurangan jika diarahkan. "Kalau nanti di PAUD, ada anak nakal. Jangan anggap itu suatu kekurangan. Tapi itu justru hal yang positif, anak nakal kalau diarahkan ke arah yang positif maka ia akan menjadi positif," katanya.

Lebih lanjut mantan rektor Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) ini menuturkan bahwa pendidikan tidak boleh seragam dan setiap anak harus tumbuh dengan keunikannya sendiri. "Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemdikbud) mencanangkan pendidikan tidak boleh seragam. Termasuk untuk Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) juga tidak boleh seragam. Bajunya juga jangan repot-repot seragam," jelasnya.

Mendikbud mengatakan sekolah seharusnya membiarkan anak lahir dengan kodratnya sendiri dan tidak perlu dibentuk gurunya.  Dan ia pun mengatakan bahwa anak  anak tumbuh sesuai dengan zamannya. Dan mereka juga akan menghadapi masalahnya sendiri pada zamannya dan ia akan menyelesaikan masalah dengan caranya sendiri. "Biarkan anak hidup sesuai dengan zamannya, hadir dengan programnya sendiri," tegasnya.