Menanti Transisi di Balai Kota
Ahok-Djarot ditunggu untuk mengaktualisasikan transisi berjalan smooth. Sedangkan Anies-Sandi diharapkan mulai bersiap agar Oktober 2017 nanti mesin pemerintahannya bisa langsung bekerja dengan baik.

MONDAYREVIEW.COM – Jika tak ada aral melintang pada 5 Mei 2017 akan ditetapkan Anies Baswedan-Sandiaga Uno sebagai Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Jakarta periode 2017-2022. Dengan hasil hitung cepat berbagai lembaga survei yang memaparkan margin 15-18% antara kedua kandidat, serta hal serupa juga terjadi dalam hitungan KPUD DKI Jakarta maka praktis gugatan ke Mahkamah Konstitusi akan tertutup. Dikarenakan menurut peraturan perundangan keberatan dapat diajukan jika selisih suara kandidat yakni 1%.
Dari Mei hingga Oktober 2017, Basuki Tjahaja Purnama (Ahok)-Djarot Saiful Hidayat masih akan menjalankan tugasnya. Diantaranya menyusun APBD untuk 2018. Disinilah diperlukan kerjasama antara tim Anies-Sandi dengan tim Ahok-Djarot untuk menyukseskan transisi kekuasaan. Para elite politik tersebut telah menyatakan di publik kesiapannya untuk memastikan transisi berjalan lancar.
Sandiaga Uno menyatakan pihaknya sudah mempunyai tim dewan pakar yang terdiri atas 17 ahli di berbagai bidang. Mereka antara lain ahli tata kota Marco Kusumawijaya dan mantan Wakil Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi Bambang Widjojanto. Sementara itu Anies Baswedan sendiri pernah memiliki pengalaman sebagai anggota tim transisi ketika kekuasaan akan beralih dari SBY-Boediono ke Jokowi-JK. Tentu pengalaman ini diharapkan bisa ditransfer ke tim transisi.
Sedangkan bagi Ahok-Djarot masih ada waktu tersisa pada beberapa bulan mendatang untuk merampungkan tugasnya dan janji-janjinya. Sorotan untuk memenuhi janji memang telah beralih ke pasangan Anies-Sandi seperti rumah DP Rp 0, membangun stadion seperti Old Trafford, dan sebagainya. Namun Ahok-Djarot sesungguhnya memiliki kesempatan untuk meninggalkan legacy berharga di beberapa bulan mendatang dengan kerja dan karya. Tentu masih banyak janji dari Ahok-Djarot yang masih belum terealisasikan. Maka di sisa waktu yang ada inilah kesempatan untuk paling tidak mengerjakan beberapa janji-janji tersebut.
Selain itu Ahok-Djarot juga memiliki kesempatan untuk melapangkan jalan bagi penghuni Balai Kota selanjutnya dengan kerjasama yang apik. WS Rendra menyatakan “Perjuangan adalah pelaksanaan kata-kata”. Dalam hal ini Ahok-Djarot ditunggu untuk mengaktualisasikan transisi berjalan smooth. Sedangkan Anies-Sandi diharapkan mulai bersiap agar Oktober 2017 nanti mesin pemerintahannya bisa langsung bekerja dengan baik.