Nasib Peritel Besar Kala Pandemi

Matahari Department Store Tbk menyatakan telah menutup tujuh gerai ritel format besar sepanjang tahun ini.

Nasib Peritel Besar Kala Pandemi
Sumber gambar: wikipedia.com

MONDAYREVIEW.COM – Matahari Departement Store pernah Berjaya di decade 90-an sampai awal tahun 2000-an. Sebagaimana bisnis lainnya, Matahari mesti bertahan dengan kondisi pandemic. T Matahari Department Store Tbk menyatakan telah menutup tujuh gerai ritel format besar sepanjang tahun ini. Keputusan ini diambil di tengah memburuknya kinerja keuangan perusahaan ritel milik Lippo Group ini karena imbas dari pandemi COVID-19.

CEO dan Wakil Presiden Direktur Matahari Terry O'Connor mengatakan, akibat penutupan gerai ini perusahaan mengalami kerugian sebesar Rp617 miliar. Jumlah tersebut merupakan akumulasi selama sembilan bulan yang berakhir pada September. Terry berujar, kerugian tersebut sejalan dengan pendapatan bersih yang turun 57,5 persen menjadi Rp3,3 triliun. Sedangkan penjualan kotor tercatat sebesar Rp5,9 triliun atau anjlok sebanyak 57,6 pesen dibanding periode yang sama tahun lalu.

Saat ini, kata Terry, Matahari hanya mengoperasikan 153 gerai di 76 kota di seluruh Indonesia. Rencananya, emiten berkode saham LPPF ini bakal menutup tiga gerai lainnya hingga akhir tahun. Lebih lanjut, Terry mengaku, perusahannya sudah mulai pulih secara stabil pada Juli, Agustus, dan hingga pertengahan September lalu. Namun, ketika pada tanggal 14 September, PSBB ketat diimplementasikan kembali di Jakarta dan adanya pembatasan operasional di lokasi lainnya, menyebabkan perseroan menutup beberapa gerainya untuk sementara, sehingga memperlambat kinerja perusahaan pada kuartal tersebut.

Terry mengatakan, untuk mengurangi dampak pandemi, perseroan menjalankan pengetatan biaya, termasuk upaya negosiasi untuk memperoleh keringanan sewa, yang menghasilkan penurunan beban operasional sebesar 26,2 persen pada kuartal ketiga dan 29,3 persen pada periode Januari sampai dengan September. Tak hanya itu, Terry mengatakan, perlahan perseroan juga telah memulihkan kembali kebijakan pemotongan gaji terhadap para karyawannya. Matahari Department Store menargetkan, gaji karyawannya bakal balik utuh sepenuhnya pada kuartal IV 2020 mendatang.

Salah satu peritel besar Tanah Air, PT Hero Supermarket Tbk mencatatkan kinerja buruk pada sembilan bulan pertama tahun ini. Emiten berkode saham HERO ini menderita kerugian mencapai Rp339,46 miliar pada kuartal III 2020. Dikutip dari keterbukaan informasi HERO di laman Bursa Efek Indonesia (BEI) Sabtu 31 Oktober, Presiden Direktur HERO, Patrik Lindvall mengatakan, pihaknya terus menghadapi tantangan signifikan sepanjang kuartal ketiga.

Selama sembilan bulan tahun ini, tekanan pandemi berimbas pada menurunnya penjualan HERO. Tercatat, pendapatan mereka hanya mencapai Rp6,86 triliun di kuartal III 2020, atau anjlok 27,7 persen dibanding periode yang sama di tahun sebelumnya yang senilai Rp9,49 triliun. Patrik lebih lanjut menuturkan, bisnis groseri, kesehatan dan kecantikan perusahaan secara signifikan terkena dampak negatif pandemi pada kuartal ketiga.

Di sisi lain, ia menambahkan, bisnis perabot rumah tangga IKEA sedikit mengalami peningkatan mulai kuartal III dibanding dengan dua periode sebelumnya. Kenaikan ini ditunjang dengan kinerja e-commerce dan kontribusi toko baru di Sentul. Perubahan pola belanja pelanggan yang kini hanya berfokus pada belanja kebutuhan pokok serta adanya kenaikan harga barang juga menjadi penyebab penurunan kinerja HERO dalam sembilan bulan ini.