Memulihkan Kepercayaan Pasar Pasca Serangan Bom
Salah satu upaya melawan terorisme adalah segera mengembalikan kepercayaan pasar

MONDAYREVIEW - Kejadian pengeboman di Surabaya tentu berpengaruh terhadap persepsi investor. Namun, seberapa jauh dampaknya dan apakah signifikan? Menjadi harapan semua fihak di tanah air agar kejadian tersebut tidak berdampak bagi iklim investasi. Meskipun media internasional jadikan peristiwa Bom Surabaya menjadi berita utama mereka.
Sebagaimana dikutip Merdeka.com, Direktur BEI Tito Sulistio mengungkapkan bahwa ia optimis teror bom Surabaya juga tidak akan berpengaruh besar terhadap aktivitas di pasar modal. Secara fundamental, perusahaan tercatat yang tergabung dalam LO45 menunjukkan kinerja yang solid dengan rata rata pendapatan meningkat sebesar 15,96 persen dan laba bersih meningkat 11,68 persen pada kuartal 1 2018 dibandingkan dengan kuartal 1 2017.
IHSG berada pada level 5.947,150 atau turun 0,16% pada Senin sore (14/5/2018) jam 16:15 WIB. Tekanan yang terjadi sebagai imbas dari kebijakan The Fed masih menghadang. Namun dalam beberapa hari terakhir IHSG sempat menguat kembali mendekati level 6.000. Pekan ini akan menjadi tantangan tersendiri bagi pemerintah, pihak keamanan, dan otoritas keuangan RI untuk mengembalikan kepercayaan pasar.
Keyakinan akan kestabilan pasar juga diungkapkan Menteri Keuangan Sri Mulyani. Pemerintah dan otoritas keamanan akan mengupayakn untuk mengembalikan kondisi dengan cepat. Hal ini akan sangat kuat pengaruhnya dalam memperbaiki situasi.
Hal senada juga diungkapkan oleh Kepala Bappenas, Bambang Brodjonegoro sebagaimana dikutip katadata.co.id pada Senin (14/5). Bambang mengatakan bahwa ledakan bom dan terorisme tidak beprpengaruh besar terhadap investasi.
Terkait dengan kemiskinan dan rendahnya pendidikan yang berpotensi menjadi pendorong radikalisme dan terorisme, Bambang menegaskan bahwa Bappenas terus berupaya untuk menurunkan angka kemiskinan dan pendidikan harus dibuat supaya orang tidak mudah terpengaruh oleh ajaran-ajaran yang tidak sesuai dengan yang seharusnya.
Dalam kasus pengeboman di Surabaya, dugaan sementara menunjukkan bahwa pelaku atau sebagian di anatarnya bukan dari kalangan miskin dan pendidikan rendah. Namun demikian, solidaritas terhadap nasib masyarakat atau golongan tertentu dalam masyarakat dapat membawa pelaku pada pandangan yang salah terkait ketimpangan.
Dengan sinyal Ketua DPR yang menjamin bahwa RUU Antiterorisme segera akan disahkan menjadi UU pada bulan ini dapat membawa pesan kepada publik dan investor untuk membangun kembali kepercayaan terhadap kondisi pasar dan situasi ekonomi Indonesia. Secara psikologis, semua elemen bangsa memiliki tanggungjawab untuk membangun optimisme bahwa Indonesia mampu melewati tekanan ini.
Travel warning atau travel advice dari beberapa negara berdampak pada menurunnya angka wisatawan. Namun diyakini hal ini adalah kehati-hatian yang memang harus diambil oleh pemerintah masing-masing negara dan hanya bersifat sementara. Ketika penanganan keamanan sudah dapat dilakukan maka peringatan kunjungan ke Indonesia tentu akan segera dicabut.