Membangun Kawasan Industri Berwawasan Lingkungan
Implementasi GEIPP bertujuan untuk mengembangkan kawasan industri di tanah air melalui pendekatan wawasan lingkungan

MONDAYREVIEW.COM – Salah satu hal yang diperhatikan dalam konsep pembangunan berkelanjutan adalah kelestarian lingkungan. Pasca millennium development goals (MDGs), PBB melanjutkan konsep pembangunan menjadi Sustainable Development Goals (SDGs). Salah satu yang diperhatikan dalam SDGs adalah sustainability atau keberlanjutan. Dalam konsep pembangunan yang keberlanjutan, pembangunan tidak boleh hanya bertujuan untuk meraih keuntungan ekonomi, namun juga harus diperhatikan apa yang akan diwariskan kepada anak dan cucu kita kelak.
Namun tidak dapat dimungkiri bahwa pertumbuhan ekonomi masih menjadi salah satu indicator utama dalam ukuran keberhasilan pembangunan. Oleh karena itu aktivitas ekonomi seperti industry tidak mungkin dapat ditinggalkan. Yang bisa dilakukan adalah bagaimana agar pertumbuhan ekonomi bisa sejalan dengan upaya menjaga kelestarian alam dan kemanusiaan. Hal ini salah satunya bisa dilakukan dengan pembangunan kawasan industry yang berwawasan lingkungan. Para investor hari ini banyak yang menjadikan ramah lingkungan sebagai kriteria investasi.
Indonesia dan Organisasi Pengembangan Industri Perserikatan Bangsa-Bangsa (United Nations for Industrial Development/UNIDO) terus memperkuat kerja sama yang komprehensif guna memacu peran sektor manufaktur dalam mendorong perekonomian nasional. Salah satu kolaborasi anyar yang sedang dijalin adalah proyek bertajuk Global Eco-Industrial Park Programme (GEIPP).
GEIPP merupakan inisiasi baru dari UNIDO sebagai salah satu proyek untuk negara berkembang dengan didanai oleh Pemerintah Swiss (SECO) menurut Direktur Jenderal Ketahanan, Perwilayahan dan Akses Industri Internasional (KPAII) Kementerian Perindustrian, Dody Widodo di Jakarta, Sabtu (24/10).
Dirjen KPAII menjelaskan, kegiatan GEIPP dimulai sejak tahun 2019 dan sudah diimplementasikan di lima negara, yaitu Peru, Kolombia, Vietnam, Ukraina, dan Mesir. Indonesia merupakan negara keenam yang ikut serta dalam program ini dan menjadikan Indonesia sebagai bagian dari jaringan Eco-Industrial Park (EIP) .
Implementasi GEIPP bertujuan untuk mengembangkan kawasan industri di tanah air melalui pendekatan wawasan lingkungan. Fokusnya pada peningkatan produktivitas sumber daya, kinerja ekonomi, lingkungan dan sosial. Selain itu juga diharapkan dapat berkontribusi pada pengembangan industri yang inklusif dan berkelanjutan di Indonesia.
Menurut Dody, konsep EIP merupakan tahap awal untuk menuju Smart Industrial Park yang menjadi program prioritas Kemenperin untuk mengembangkan kawasan industri berbasis teknologi digital serta berwawasan lingkungan sehingga secara optimal akan meningkatkan efisiensi dan daya saing industri di dalam kawasan tersebut.
Bahkan, melalui proyek duet ini juga didorong untuk dapat memperkuat daya saing industri halal Indonesia dan mendukung pembentukan kawasan industri halal sebagaimana diatur dalam Peraturan Menteri Perindustrian Nomor 17 tahun 2020 tentang Tata Cara Memperoleh Surat Keterangan Dalam Rangka Pembentukan Kawasan Industri Halal.
Dody menambahkan, kerja sama Indonesia melalui kerangka IUCP periode 2016-2020 akan segera berakhir dan akan diperbaharui untuk periode 2021-2025. Untuk kerja sama periode selanjutnya, UNIDO diharapkan lebih fokus untuk ikut berperan dalam percepatan implementasi industri 4.0 di Indonesia dengan menyusun proyek kerja sama yang mendukung Industri 4.0.
Hal lain yang tak kalah pentingnya adalah UNIDO diharapkan bisa melaksanakan proyek biodegradable plastic technology dan proyek dalam IUCP lainnya yang masih tertunda (pipeline project).Namun demikian, dalam setiap pelaksanaan kerja sama, pemantauan dan evaluasi proyek harus menjadi prioritas.
Untuk mendukung hal tersebut, Kemenperin bersama UNIDO sedang membangun aplikasi pemantauan dan evaluasi berbasis website. Aplikasi ini diharapkan dapat meningkatkan dan memperkuat kerja sama Indonesia-UNIDO pada periode selanjutnya serta dapat membantu dalam proses implementasi proyek yang lebih efektif.