Membangkitkan Semangat Hidup

Semangat dalam diri sangat dipengaruhi oleh emosi, motivasi dan pengetahuan kognitif.

Membangkitkan Semangat Hidup
Ilustrasi foto/Net
Bagian pertama

KETIKA Thomas Alfa Edison kecil dikeluarkan dari sekolahnya karena selalu mendapat nilai jelek dari gurunya, ibunda Thomas memutuskan untuk mengajar sendiri anaknya. Ibunda Thomas sangat kecewa kepada guru-guru di sekolah tersebut karena mereka menganggap Thomas sebagai anak yang bodoh dan tidak akan meraih kesuksesan di kemudian hari.

Labelling yang diberikan oleh guru di sekolah tersebut kepada Thomas, membangkitkan semangat ibunda Thomas untuk menjadi orangtua sekaligus guru yang langsung mengajar dan mendidik Thomas. Ibunda Thomas ingin membuktikan bahwa anaknya tidaklah sebodoh sebagaimana yang dikeluhkan oleh guru-guru di sekolah tersebut.

Semangat ibunda Thomas mendidik langsung anaknya berbuah manis. Hasil didikannya, menjadikan Thomas menjadi salah satu penemu yang diakui dunia. Thomas Alfa Edison diakui sebagai penemu lampu pijar pertama di dunia. Hasil penemuan Thomas Alfa Edison pun menjadikan dunia lebih terang dari sebelumnya.

Seorang pengusaha, menceritakan pengalamannya bagaimana ia berusaha dan bangkit dari keterpurukan ekonomi yang pernah dialaminya. Sebenarnya orangtuanya mampu untuk membantunya. Akan tetapi ia tertantang untuk berusaha sendiri tanpa mengandalkan kekayaan orangtuanya. Bahkan ia pernah menjadi tukang batu sebelum ia menemukan usaha sebagai peternak ayam negeri yang menjadikannya sebagai salah satu pengusaha sukses di Indonesia.

Dalam kajian psikologi, semangat untuk bangkit yang tumbuh di dalam diri dikenal dengan istilah Psychological Arousal. Secara harfiah arousal artinya pembangkit. Pembangkit disini maknanya adalah gairah atau emosi individu mengerjakan sesuatu. Psycological Arousal adalah aktivasi yang membangkitkan semangat dari dalam diri manusia untuk sangat intens, siap dan sadar melakukan suatu aktivitas. Arousal adalah gejala psikologis yang membuat manusia bersemangat, merasa tertantang untuk bangkit serta menunjukkan bahwa ia bisa lebih baik, lebih berani atau hal-hal lainnya sebagai jawaban dari anggapan orang lain.

Pembangkitnya semangat dari dalam diri seseorang sangat dipengaruhi oleh emosi, motivasi dan pengetahuan kognitif seseorang.

 

[Mrf]