Membanggakan, Indonesia Berhasil Pimpinan Tiga Komite DK PBB
Keberhasilan tiga Komite DK PBB dalam memerangi terorisme dan pencegahan akses senjata pemusnah massal bagi entitas nonpemerintah.

MONITORDAY.COM - Indonesia mendapatkan capaian membanggakan setelah dua tahun mengetuai tiga Komite di Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa (DK PBB).
Demikian dikatakan Wakil Tetap RI untuk PBB di New York, Duta Besar Dian Triansyah Djani saat pertemuan virtual DK PBB yang dikutip redaksi dalam keterangan tertulis PTRI New York, Jumat (18/12/2020).
Menurut Dubes Trian, keberhasilan tiga Komite DK PBB dalam memerangi terorisme dan pencegahan akses senjata pemusnah massal bagi entitas nonpemerintah.
Dubes Trian sejak (1/1/2019) lalu telah mengetuai Komite 1267 mengenai ISIL/Da’esh - Al Qaeda, Komite 1988 tentang Taliban dan Komite 1540 terkait nonproliferasi senjata pemusnah massal.
Adapun, Komite 1267 di bawah kepemimpinan Indonesia mencatatkan rekor baru dalam pemutakhiran data daftar sanksi.
Jumlah tanggapan dari negara yang memberikan informasi kepada Komite pada periode 2019-2020 merupakan jumlah terbanyak selama sejarah sejak berdirinya komite itu.
Selanjutnya, keberhasilan Indonesia sebagai Ketua Komite 1988 tercermin dari tercapainya konsensus terkait pemberian izin pembebasan perjalanan (travel exemption) untuk sejumlah nama yang akan berpartisipasi pada proses perdamaian dan rekonsiliasi di Afghanistan.
"Upaya Indonesia selama ini selalu mengacu pada tujuan utama komite yaitu mendukung proses perdamaian dan rekonsiliasi," jelas Dubes Trian.
Dubes Trian menambahkan, bahwa Indonesia juga mengukir prestasi sebagai Ketua Komite 1540 mengenai nonproliferasi, sebab telah berhasil mendorong kesatuan pandangan dalam mempersiapkan proses ulasan komprehensif Resolusi 1540 yang akan dilaksanakan pada 2021.
Sedangkan ulasan komprehensif itu diharapkan dapat lebih efektif mencegah aksi teroris memperoleh senjata pemusnah masal.
Tak hanya itu, Indonesia juga berhasil mendorong peningkatan penyampaian laporan “nonproliferasi” negara-negara.
Pandemi COVID-19 memberikan tantangan tersendiri bagi kepemimpinan Indonesia.
Meski demikian, Komite 1267 berhasil menjadi komite DK PBB pertama yang mengadakan pertemuan secara virtual, sementara Komite 1540 adalah komite pertama yang mengadakan pertemuan secara langsung di Markas Besar PBB dengan protokol kesehatan yang ketat.
Seluruh anggota DK PBB menyampaikan apresiasi terhadap kepemimpinan Indonesia di ketiga Komite yang telah memberikan kontribusi positif, dan memastikan komite tetap dapat menjalankan mandat di tengah pandemi COVID-19.
Sementara dipilihnya Indonesia untuk memimpin tiga badan subsider DK PBB itu menunjukkan kepercayaan masyarakat internasional terhadap kredibilitas dan kepemimpinan Indonesia dalam isu pemberantasan terorisme.
Kemudian ketiga komite selalu mengambil keputusan secara konsensus dengan prinsip transparansi, profesionalitas serta imparsialitas.
"Rekam jejak diplomasi Indonesia sebagai bridge-builderdan consensus-maker di berbagai isu menjadi modal utama diperolehnya kepercayaan dari masyarakat internasional. Hal ini merupakan hasil konkret atas upaya aktif Indonesia yang selalu mencari konsensus dan jalan tengah untuk menjembatani perbedaan," tutur Dubes Trian.