Melalui Kartu Pra Kerja Jokowi Mulai Berbicara Rencana Ke Depan
Joko Widodo sebagai calon presiden mulai menyampaikan pesan-pesan yang berisi program dan visinya ke depan. Setelah sebelumnya sang petahana banyak mengungkapkan keberhasilan dan capaian pemerintahannya.

MONITORDAY.COM - Salah satu isu sensitif jelang Pilpres 2019 adalah lapangan kerja. Meski angka pengangguran diklaim petahana telah menurun namun ketersediaan pekerjaan masih menjadi isu strategis dalam setiap kontestasi demokrasi.
Joko Widodo sebagai calon presiden mulai menyampaikan pesan-pesan yang berisi program dan visinya ke depan. Setelah sebelumnya sang petahana banyak mengungkapkan keberhasilan dan capaian pemerintahannya.
"Pada 2019 ini kita targetkan melatih 500 ribu orang di pelatihan vokasi, tahun 2020, kami menargetkan untuk 2 juta orang pelatihan vokasi sehingga Indonesia punya sumber daya manusia berdaya saing premium sehingga bisa bersaing untuk di luar negeri," kata Jokowi sambil mengangkat contoh kartu yang akan dibagikan dalam acara Konvensi Rakyat bertema "Optimis Indonesia Maju" di Sentul International Convention Center (SICC), Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Minggu, 24 Februari 2019.
Jokowi di hadapan ribuan pendukungnya juga menegaskan kebijakannya untuk menerbitkan Kartu Pra Kerja untuk meningkatkan atau memberikan pelatihan bagi yang belum bekerja, bagi yang sudah bekerja dan akan berganti pekerjaan disamping memberikan layanan pelatihan vokasi tersebut.
Pada 2018 Badan Pusat Statistik ( BPS) merilis data Jumlah angkatan kerja pada Februari 2018 sebanyak 133,94 juta orang, naik 2,39 juta orang dibanding Februari 2017. Sejalan dengan itu, Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja (TPAK) sebesar 69,20 persen, meningkat 0,18 persen poin.
Dalam setahun terakhir, pengangguran berkurang 140 ribu orang, sejalan dengan TPT yang turun menjadi 5,13 persen pada Februari 2018. Dilihat dari tingkat pendidikan, TPT untuk Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) tertinggi diantara tingkat pendidikan lain, yaitu sebesar 8,92 persen.
Penduduk yang bekerja sebanyak 127,07 juta orang, bertambah 2,53 juta orang dibanding Februari 2017. Lapangan pekerjaan yang mengalami peningkatan persentase penduduk yang bekerja terutama pada Penyediaan Akomodasi dan Makan Minum (0,68 persen poin), Jasa Lainnya (0,40 persen poin), dan Industri Pengolahan (0,39 persen poin). Sementara lapangan pekerjaan yang mengalami penurunan adalah Pertanian (1,41 persen poin), Konstruksi (0,20 persen poin), dan Jasa Pendidikan (0,16 persen poin).
Sebanyak 73,98 juta orang (58,22 persen) penduduk bekerja di kegiatan informal, akan tetapi persentasenya menurun sebesar 0,13 persen poin dibanding Februari 2017.
Dari 127,07 juta orang yang bekerja,sebesar 7,64 persen masuk kategori setengah menganggur dan 23,83 persen pekerja paruh waktu. Dalam setahun terakhir, setengah penganggur dan pekerja paruh waktu naik masing-masing sebesar 0,02 persen poin dan 1,31 persen poin.