May Day saat Pandemi, Gubernur Khofifah Minta Buruh Manfaatkan Teknologi untuk Aksi
Teknologi untuk melakukan kegiatan dengan virtual sudah ada, sehingga kelompok buruh tidak bertemu secara fisik.

MONITORDAY.COM - Dalam memperingati Hari Buruh 1 Mei (May Day), serikat dan organisasi buruh diminta agar tidak melakukan aksi turun ke jalan. Hal ini dikatakan Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa mengingat saat ini masyarakat tengah menghadapi masa pandemi Covid-19.
Khofifah pun meminta agar para buruh memanfaatkan teknologi jika tetap ingin menyuarakan aksi dalam momentum May Day ini.
"Teknologi untuk melakukan kegiatan dengan virtual sudah ada, sehingga kelompok buruh tidak bertemu secara fisik," kata khofifah, dikutip Jumat (1/5).
Terlebih saat ini, menurut gubernur, Surabaya Raya (Surabaya, Gresik, dan Sidoarjo) tengah melaksanakan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB).
Menurut gubernur, jika buruh menggelar aksi unjuk rasa di jalan, maka dapat dipastikan aturan soal physical distancing tidak akan terlaksana. Hal inilah yang kemudian dikhawatirkan akan menimbulkan ledakan jumlah pasien positif Covid-19.
Khofifah berharap, peringatan Hari Buruh Internasional dapat dimaknai sebagai bentuk solidaritas bersama seluruh buruh Indonesia dalam menyikapi Covid-19 yang turut melemahkan perekonomian negara. Tidak ada dikotomi pengusaha maupun pekerja, karena semua ikut terdampak.
"Saya harap rekan-rekan buruh dapat memahami kondisi pandemi ini. Demi kebaikan kita semua. Substansinya dapat, keamanan dan kesehatan para buruh pun relatif lebih terjaga, suasana pun tetap kondusif," ujarnya.
Gubernur Khofifah tetap akan ikhtiar mengawal seluruh aspirasi buruh di Jatim serta mencari solusi dari seluruh persoalan ketenagakerjaan. Khususnya terkait isu PHK atau tenaga kerja yang dirumahkan ditengah situasi darurat Covid-19.