Mata Pengawasan Rezim

Mereka yang berseberangan pendapat dengan rezim bisa dikriminalisasi dengan menggunakan basis penyadapan komunikasi.

Mata Pengawasan Rezim
Novel 1984

MONDAYREVIEW.COM - Sosok Edward Snowden menghentak dunia ketika menyatakan bahwa sarana komunikasi diawasi dengan cara saksama. Bagaimana dengan basis menghadapi terorisme, penyadapan dilakukan. Hak pribadi pun dilabrak.

Berbicara tentang pengawasan, sesungguhnya hal itu telah terjadi semenjak era lampau. Rezim penguasa merasa berhak untuk melebarkan mata pengawasan dimana-mana. Dikenallah istilah ‘mata-mata’ yang mencoba memanen informasi dari berbagai unsur masyarakat. Rezim penguasa dengan mata dimana-mana ingin menangkal bahaya sejak dari embrionya. Tentu pengawasan ini untuk kemudian mengalami penyimpangan yang berlebihan dimana-mana.

Padahal terdapat hak menyatakan pendapat, kebebasan berekspresi dan berorganisasi. Maka mata pengawasan rezim bisa jadi membekuk hak asasi manusia tersebut. Rezim yang panik akan kontraproduktif menggunakan kekuasaan yang dimilikinya. Mata pengawasan pun bisa jadi dengan semena-mena digunakan. Mereka yang berseberangan pendapat dengan rezim bisa dikriminalisasi dengan menggunakan basis penyadapan komunikasi.

Praktek penyadapan sendiri bisa dilakukan, asalkan memenuhi kaidah hukum tertentu. Untuk mencegah teroris, memberantas korupsi, penyadapan bisa dilakukan. Tentu pihak rezim harus mempertanggungjawabkan praktek penyadapan. Dikarenakan kekuasaan yang besar, haruslah disertai dengan tanggung jawab yang besar.

Mata pengawasan rezim yang digunakan secara berlebihan sesungguhnya bisa menggali kuburnya sendiri. Dikarenakan masyarakat sipil menginginkan laku kekuasaan yang bertanggung jawab dan transparan.